GAFIN | 12

845 99 13
                                    

ABSEN🌷 >>>

ABSEN🌷 >>>

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

12 – Coffee or matcha?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

12 – Coffee or matcha?

Motor Hitam Gafin sampai di pekarangan rumah Rein, menggunakan jaket berwarna hitam tanpa lambang Gracio, jaket Gracio tidak selalu ia kenakan. Membawa satu kotak cookies cokelat yang masih hangat, karena baru saja ia beli tadi di jalan.

Rumah dengan dinding berwarna pink muda, terdiri dari dua lantai, juga beberapa tanaman bunga yang bermekar cantik dihalaman rumah, telihat indah dipandang.

Gafin
Gue di bwh

Gafin mengirim pesan kepada Rein, agar gadis itu bisa menemui Gafin di bawah. Sekitar menunggu lima menit akhirnya sang pemilik rumah turun menghampiri Gafin yang sudah menunggu. Pertama kali melihat gadis itu, matanya terus menatap wajah cantik Rein, sangat pangling melihatnya.

Dengan kemeja berwana biru muda, serta rok vintage hanya sampai lutut berwana putih, rambut panjangnya yang dikepang dua, membuatnya sangat terlihat lucu bagaikan anak kecil.

"Ka, duduk dulu, gue panggil tante Manda dulu sebentar." Setelah mengatakan itu Rein langsung pergi masuk lagi kedalam. Sedangkan Gafin mengikuti perintah, ia duduk dikursi rotan teras.

Tak menunggu waktu lama. Rein keluar bersama dengan wanita yang terlihat belum cukup tua, tadi pun Rein menyebutnya dengan sebutan tante. Gafin bangkit dari duduknya untuk mengulurkan tangan kepada Manda.

"Tante, ini Ka Gafin, kakak kelas aku di sekolah, ka Gafin ini tante Manda." Rein memperkenalkan satu sama lain.

"Gafin, tante. Ini tadi saya beli cookies untuk tante."

Gafin tersenyum manis, jarang sekali Gafin tersenyum seperti ini.

"Manda, tantenya Rein. Wah terimakasih banyak, baik sekali kamu Gafin. Ganteng banget kaya artis korea, Rei," kata Manda memuji Gafin sambil mengambil bingkisan yang Gafin bawa. Gafin hanya tersenyum mendengarnya.

GAFINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang