GAFIN | 27

693 64 10
                                    

27 – Warung mang Oding

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

27 – Warung mang Oding.

Semua tatapan fokus ke arah Gafin dan Rein yang baru saja tiba di warung mang Oding.

Melihat mereka yang menatap horror ke arahnya membuat Gafin bersuara. "Biasa aja kali liatnya."

Rein hanya tersenyum canggung. Kemudian Gafin menyuruh Rein agar ikut duduk di sebelahnya, tepatnya berhadapan dengan Agam dan juga Rayan. Zidan dan Gefin berada di meja lainnya.

"BUSET!" teriak Zidan dari tempat duduknya, ia berdiri menghampiri Gafin. "Anjay bener lo Gaf, udah bawa cewek ke sini."

Gefin pun ikut menghampiri mereka. "MANG ODING GAFIN BAWA CEWEK!" teriak Gefin ke arah dapur warung mang Oding.

"Gef, berisik monyet." Zidan mengusap kedua telinganya.

"Mang Oding harus tau nih." Segera Gefin berlari masuk ke dapur mang Oding karena tidak ada jawaban dari mang Oding.

Gafin berdiri dari duduknya, melihat ke anak-anak Gracio lain yang berada di depan warung, atau pun di dalam warung. Gafin memberikan kode kepada mereka agar mematikan rokok untuk sementara waktu, selama Rein masih di warung mang Oding, tidak boleh ada rokok yang menyala, begitu maksud Gafin.

Rein tersenyum melihatnya.

Tak Lama mang Oding datang dengan membawakan mie rebus special dengan telur setengah matang, tidak lupa es jeruk yang menjadi minuman favorit anak-anak Gracio.

"Buat neng...namina saha?"

Rein berdiri untuk memperkenalkan diri.

"Rein," katanya sambil mengulurkan tangan kepada mang Oding. "Terima kasih banyak makanannya mang Oding." Senyum Rein mengembang.

"Pacarnya Gafin, mang." Gafin ikut angkat suara.

Setelah sedikit berbincang dengan mang Oding, ia kembali ke dapur untuk membuat adonan gorengan.

Rein mendekatkan wajahnya ke Gafin. "Mang Oding lucu," bisiknya. Gafin hanya tertawa kecil mendengarnya.

Mereka berbincang banyak hal, lain dengan Rein yang lebih banyak menyimak karena itu obrolan laki-laki dan Rein pun masih merasa canggung dengan mereka, yang berada diwarung mang Oding hampir dua puluh orang.

Tandanya hampir semua anggota ada disana.
Di Tengah kesunyian, Gafin mencuri pandang pada Rein. Ia terus memperhatikan wajah Rein.

Menatapnya dalam, bibirnya ikut tersenyum kala melihat Rein menikmati makanannya dengan gembira.

"Rein, apasih yang bikin lo tertarik sama Gafin?" tanya Zidan spontan. Mendengar itu Agam langsung menyenggol sikunya sambil menyengir ke arah Rein.

"Ngga usah dijawab, dia emang suka ngaur kalo ngasih pertanyaan." Rayan bantu menjawab.

Gafin menatap tajam Zidan. "Eh salah pertanyaan nih gua, padahal gua beneran kepo."

"Lo kalo nanya yang bener dikit, pertanyaan lo ngga penting," kata Agam.

GAFINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang