GAFIN | 08

1K 116 109
                                    

ABSEN 🌷 >>>

ABSEN 🌷 >>>

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

08 – perpustakaan sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

08 – perpustakaan sekolah.

Suara langkah kaki sangat terdengar jelas di penjuru sekolah. Koridor yang cukup sepi membuat langkah Gafin terdengar begitu keras, untung saja setiap kelas kedap suara jadi tidak terlalu mengganggu.

Pagi ini Gafin dipanggil Bu Lala wali kelasnya untuk mengambil lembar soal Geografi di ruang guru.

Harusnya itu bukan tugas Gafin, melainkan tugas ketua kelas. Akan tetapi ketua kelas mereka sedang berhalangan hadir, jadi Gafin lah yang diminta Bu Lala untuk mengantikan tugas Ketua kelas hari ini.

Sudah hampir sampai, sekolah ini sangat bersih dan sejuk. Banyak tanaman, juga tidak terlihat satu pun sampah di sana, mereka tidak ada yang membuang sampah sembarangan. Cat dinding yang berwarna putih bercampur abu-abu muda, tepatnya bagian setangah atas berwarna putih dan setengah bawah berwarna abu juga dua pintu besar disetiap ujung lorong lantai dasar. Dan juga beberapa mading terlihat di sana.

Tidak terasa Gafin sudah berada di depan meja Bu Lala.

"Selamat pagi, bu." Gafin berkata dengan sopan, tangannya ia letakan di depan badan, dengan posisi tangan kiri memegang tangan kanan.

Bu Lala mulai mencari lembaran kertas soal ditumpukan kertas-kertas yang berada di atas mejanya, melihat kedatangan Gafin membuat ia buru-buru mencarinya. "Pagi, Gafin. Ibu minta tolong kamu berikan soal-soal ini ke teman-teman kamu sebagi nilai tambahan di pelajaran Geografi."

Gafin mengangguk samar, "baik, bu." Gafin mengambil kertas tersebut dari tangan Bu Lala.

Tepat di sebelah meja Bu Lala adalah meja Bu Arini, guru Biologi kelas sebelas IPA SMA Lentera.

Ternyata Gafin melihat Rein di sana, tatapan mereka bertemu sekilas saat Gafin menoleh untuk melihat meja Bu Arini.

Rein langsung mengalihkan pandangannya ke depan.

GAFINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang