Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
29 – Ada apa?
Warung mang Oding terlihat sepi, hanya ada beberapa anggota Gracio saja. Gefin pun tidak terlihat disana, mungkin laki-laki itu sedang menenangkan dirinya. Sejak pertengkaran kemarin Gefin sama sekali tidak keluar dari kamarnya.
Sekolah pun tidak. Gafin sudah berusaha membujuk atau sekedar bertanya padanya, tapi tetap saja nihil. Gefin sama sekali tidak membukakan sedikit pintu untuknya.
"Gaf. Gua ngga liat Gefin kayanya, dari tadi. Dia juga tadi ngga masuk sekolah, kenapa dia?" tanya Agam.
Hanya ada Rayan dan Agam saja yang terlihat tengah berbicara dengan Gafin. Zidan tidak ada, bahkan anggota lain pun tengah asik dengan aktifitasnya masing-masing.
Rayan baru sadar ketika mendengar kalimat Agam. "Loh iya, gua baru sadar, tumben banget Gefin ngga keliatan?"
"Jangan bohong sama kita, Gaf. Gua tau masalah yang lagi lo hadapin ini ngga kecil, ngga biasanya Gefin sampai bolos bahkan ke sini pun ngga?" lanjut Agam.
"Telfon sama pesan gua aja ngga direspon sama Gefin," lanjut Rayan menambahkan.
Gafin menghela nafas Panjang, sepertinya ia harus bercerita, "kemarin, habis dari rumah Rein, gua pulang dan liat mamah marah-marah ke Gefin perkara nilai dia yang rendah..." Gafin mencoba menjelaskan semuanya pada Rayan dan Agam.
Hening sejenak, "gimana kalo lo coba cerita ke Zeline, mungkin dia bisa bantu?" saran Rayan.
"Nah bener tuh," kata Agam setuju.
Gafin berpikir lagi, kemudian mengambil ponsel di sakunya. Mencoba menelfon Zeline dan menyuruhnya untuk datang ke Warung mang Oding.
"Gua berharap Zeline bisa bantu."
***
"Pantesan dari semalam Gefin ngga aktif, gua pikir dia sakit." Zeline sudah mendengar semuanya, ia sudah berada di warung mang Oding sejak tiga puluh menit yang lalu.
"Lo bisa dateng ke rumah Gafin, buat coba bicara baik-baik sama Gefin?" tanya Rayan.
Gafin hanya mengangguk setuju. "Dia ngga keluar kamar sama sekali dari kemarin malam."
