Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
14 – Bintang untuk Rein.
Kemarin sewaktu Gafin datang ke warung mang Oding, ia sudah menjadi topik utama pembicaraan. Gefin memberi tau teman-temannya jika Gafin bertemu dengan Rein di parkiran. Gefin tidak bercerita soal Gafin yang mengantarkan Rein pulang, karena Gefin sudah pergi sebelum Gafin menawarkan Rein untuk pulang bersama.
Sekarang, dihari berikutnya, masih ditempat yang sama, dengan topik yang masih sama.
"Bisa ganti pembahasan ngga?" Gafin bertanya, malas mendengarkan mereka membahas tentang dirinya dan juga Rein. Rasanya tidak enak dibicarakan seperti itu apalagi dengan topik yang tidak mereka tahu kebenarannya.
Mia, Kiara, Zeline, juga berada disana. Mia sudah dua kali diajak oleh Zidan ke warung mang Oding, untuk ia kenalkan kepada teman-temannya, mereka memang belum resmi karena terhambat restu orang tua Mia, yang sulit Zidan datapatkan, mengajak Mia pergi seperti sekarang ini saja sangat susah.
"Ngga bisa," tolak Gefin.
"Gef, lo jangan ngeselin deh. Udah jangan bahas Gafin lagi kasian tuh liat abang lo tertekan sama lo," kata Zeline. Gefin tertidur di atas kaki Zeline yang ia jadikan sandaran untuk kepala.
"Biarin aja sayang, dia harus tertekan sekali-kali. Kemarin lo lambat dateng karena apa?" tanya Gefin kembali mengintrogasi Gafin. Yang lain hanya menyimak percakapan kedua kakak beradik tersebut.
"Antar Rein pulang," jawaban yang sangat singkat.
Gefin berdiri dari tidurnya. "Tuh kan gue bilang juga apa, kemarin ngga mau ngaku kan lo."
"Gimana gue mau bilang, lo ngomong terus."
"Ka Gafin tau ngga, Rei itu masih jomblo." Mia ikut mengompori. Zidan yang berada di sebelah Mia hanya diam menatap gadisnya yang sedang berbicara.
