Chapter 4 (Adzkiyaa..)

66 4 0
                                    

Assalamualaikum 🙏

Sebelum lanjut baca, jangan lupa follow akun, vote dan komen cerita aku, dan jangan lupa share ke teman-teman kalian biar mereka juga pada baca, wajib!!

Kegelisahan seringkali di sebabkan masalalu yang kelam,dan kegalauan seringkali karena mengkhawatirkan masa depan.
Kuatkan keyakinan dan keimananmu kepada Allah,maka hidupmu akan terselamatkan.

~Ustadzah Halimah Alaydrus~

___________________

✿Happy reading✿
___________________

Pagi hari di rumah khalisa' sudah riuh dengan suara alat dapur yang saling beradu, karena bunda Anisa kini sedang sibuk berkutat dengan semua alat dapur, ia sedang membuat sarapan untuk suami serta putri bungsunya, memang yang tinggal di rumah itu hanya bunda Anisa, ayah Danu, khalisa ada juga bibi inem selaku art, dan kang Maman selaku satpam, sedangkan ketiga saudara khalisa yang lain sudah tidak tinggal di rumah itu lagi, di karenakan dua orang di antaranya yakni Zahra dan Afifa sudah menikah dan mempunyai keluarga sendiri sedangkan Kakak tertua khalisa yakni Gibran ia bekerja di luar kota dan menetap di sana karna tuntutan pekerjaan sebagai CEO.

Ayah Danu memiliki dua perusahaan dengan hasil produksi yang berbeda, satu perusahaan memproduksi alat canggih seperti smartphone dan laptop dimana perusahan tersebut di jalankan oleh Gibran sedangkan perusahaannya yang lain, memproduksi kendaraan beroda empat dimana perusahaan tersebut di jalankan oleh ayah Danu sendiri.


"Pagi bunda, wih bunda lagi masak apa nih pasti enak, kan bundanya khalisa yang masak"__puji khalisa pada bunda anisa

"Pastilah kan pilihan ayah nggak pernah salah"__ucap ayah Danu yang baru saja  datang

"Astaghfirullah yah, kagetin aja untung khalisa nggak punya riwayat penyakit jantung kalau enggak udah mati aku yah"__ujar khalisa yang terkejut sebab ayah Danu yang datang secara tiba-tiba

"Iya² ayah minta maaf, tapi yang ayah bilang nggak salahkan"__ucap ayah Danu yang masih mempertahankan ucapannya

"Udah² dari pada kalian berdebat terus mending sekarang ayo kita sarapan dulu nanti kalian pada terlambat"__lerwi bunda

"Iya Bun, iya bunda ku!"__ucap khalisa dan ayah danu

Dan setelah nya mereka bertiga makan bersama dengan tenang.

"Dek, adek kesekolah mau ayah antar Ndak?
"Emm, nggak usah yah soalnya adek udah janji sama kiya katanya dia mau jemput buat berangkat bareng"

"Ohh yasudah Ndak papa"
"Bun ayah pamit ya mau berangkat ke kantor"

"Loh ayah udah selesai sarapannya"
"Iya Bun, yasudah ayah pamit ya, assalamualaikum
"Walaikumussalam"

Setelah kepergian ayah Danu, bunda Anisa bersiap akan membereskan sisa-sisa makanan, khalisa yang melihat itu tidak tinggal diam dan berinisiatif untuk membantu bunda Anisa.

"Sini bunda biar adek bantu"
"Ndak usah sayang bunda bisa kok"

"Nggak papa kok bunda, lagian kiya juga belum nyampe"
"Yaudah boleh, makasih anak bunda"
"Iya sama-sama bunda

Jika ada yang bertanya dimana bibi inem, ia sedang pulang kampung sebab ada salah satu kerabatnya yang tengah jatuh sakit dan bibi inemlah yang menemaninya

Pip...pip..pip..
"Dek kayanya adzkiya udah Dateng deh, sana buruan bukain pintunya

"Iya bunda"

"Assalamualaikum__salam adzkiya
"Walaikumussalam, Alhamdulillah akhirnya kamu nyampe juga, oh iya tunggu sebentar ya aku ambil tas dulu__ujar khalisa lalu bergegas mengambil tasnya di dalam kamar

Love From Accident (Cinta Dari Ketidaksengajaan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang