Chapter 70 (pawangnya Gus galak)

28 1 0
                                    

Assalamualaikum 🙏

Sebelum lanjut baca, jangan lupa follow akun, vote dan komen cerita aku, dan jangan lupa share ke teman-teman kalian biar mereka juga pada baca, wajib!!

___________________

✿Happy reading✿
___________________

Kini mobil yang di tumpangi khalisa dan Gus Fathan telah tiba di pesantren, suasana pesantren, sedikit berbeda saat pernikahan Gus fardhan dan adzkiya, dulu mereka di sambut dengan berbagai pertunjukan dari para santri, namun kini hanya ada ustadz ustazah saja yang menyambut mereka tanpa ada satu penampilan, tapi hal itu tak di permasalahkan oleh keduanya

Saat mobil berhenti khalisa dan Gus Fathan segera turun, mereka berdua berjalan di tengah para ustadz ustazah yang menyambut kedatangan pasangan baru ini, hingga tiba saatnya mereka telah sampai di depan pintu ndalem

Di sana telah ada ummi, Abi, Gus fardhan dan adzkiya yang setia menunggu kedatangan mereka

"Assalamualaikum ummi Abi__salam Gus Fathan

"Walaikumussalam, mari nak kita masuk__ajak ummi

Mereka semua masuk dan duduk bersama di ruang tamu ndalem

"Nak khalisa, gimana nak apa perjalanan nya lancar__tanya ummi mencoba untuk berkomunikasi pada sang mantu

"Alhamdulillah ummi lancar__jawab khalisa
"Alhamdulillah, oh iya nak ummi sudah siapkan kamar kalian, kalian bisa ke kamar kalian jika kalian mau, untuk barang biar nanti kang Adam yang bawakan__ucap ummi pada keduanya

"Na'am ummi, Syukron__ujar Gus Fathan, lalu beranjak untuk mengajak khalisa menuju kamar milik ya

"Mari Ning__ajaknya, khalisa pun segera bangun dan berjalan mengikuti langkah Gus Fathan

"Tidak perlu di belakang Ning, mari Ning jalan di samping saya__titah Gus Fathan dan khalisa hanya menurut tanpa banyak bicara

Kini mereka telah tiba di depan kamar Gus Fathan

"Ini kamar milik saya, dan di samping itu, kamar dari adik saya__tunjuk Gus Fathan, dan khalisa pun menganguk tanda mengerti

"Mari Ning silakan masuk__ucap Gus Fathan mempersilahkan khalisa

Khalisa segera melangkah kan kaki masuk ke dalam kamar milik Gus Fathan, kini pandangan yang pertama kali ia liat adalah, kamar yang rapih, dengan sebuah rak berisi buku-buku di sudut ruangan dekat pintu masuk, dan selurus dengan tempat ia berdiri terdapat balkon kamar

Khalisa pun segera menuju balkon yang sudah berhasil menarik perhatiannya, Gus Fathan yang melihat khalisa menuju balkon segera mengikuti langkah sang istri

Di balkon khalisa dapat melihat seluruh penjuru pesantren dengan bebas, ia merasa sangat damai saat melihat berbagai macam tanaman berwarna hijau di bawah sana

"Ini adalah balkon yang di buat khusus agar bisa melihat seluruh penjuru pesantren, jadi tanpa turun kebawah, saya sudah bisa memantau para santri dari atas sini__jelas Gus Fathan saat melihat khalisa sangat tertarik berada di sini

"Mari Ning kita masuk, barang-barang milik Ning sudah di antar kan oleh kang Adam barusan

Khalisa pun kembali masuk ke dalam, ia pun kembali merasakan aroma Gus Fathan yang sangat mencolok jika berada di dalam kamar ini, tapi bau nya tidak sampai membuat hidungnya sakit, malah sebaliknya ia merasa betah mencium aroma itu

Love From Accident (Cinta Dari Ketidaksengajaan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang