Chapter 21 (Perintah ummi)

27 1 0
                                    

Assalamualaikum 🙏

Bentar lagi lebaran semangat terus puasanya, jika di dalam cerita ini ada kata yang typo tolong di tandai in ya, jangan lupa buat follow akun author dan beri, vote dan komen tentang cerita ini, juga share ke teman-teman kalian biar mereka juga pada baca wajib!!!!

"Kehendakmu adalah harapan, sementara kehendak Allah adalah kepastian, silahkan anda berharap tetapi jangan memastikan"

~Habib Umar bin Hafidz~

___________________

✿Happy reading✿
___________________

Saat ini di dapur ndalem tengah di penuhi oleh para santriwati yang sedang membantu ummi Fatimah menyiapkan takjil juga makanan lainnya, yang nantinya akan di bagikan ke orang-orang

Setiap bulan suci Ramadhan tiba pesantren Al Fatah akan melakukan banyak kegiatan salah satunya membersihkan halaman pesantren dan sekarang membagi makanan kepada orang-orang, hal ini bisanya di lakukan sebelum para santri libur dan pulang ke rumah masing-masing.

"Nduk Aisyah tolong kamu liat persiapan dus-dus makan yang lagi di kerjain di ruang tamu ndalem ya!'__ujar ummi Fatimah pada salah satu santriwati

"Iya ummi

Di lingkungan pesantren ummi Fatimah biasa nya di sebut nyai Fatimah oleh para santri namun hal itu tidak berlaku lagi bagi Aisyah dia sudah sejak dulu di anggap sebagai anak sendiri oleh ummi Fatimah, oleh sebab itu ummi Fatimah meminta agar Aisyah memanggilnya dengan sebutan ummi dan bukan nyai.

"Mbak gimana udah berapa banyak dus-dus makanan yang udah ke bentuk?

"Udah banyak mbak Aisyah, sekitar empat puluh dus yang udah jadi__ujar salah satu dari mereka yang bernama Luna

"Oh yaudah sini saya juga mau ikut bantu"
"Eh nggak usah mbak lagian tinggal sepuluh dus lagi yang mau di bentuk, abis itu beres mbak"

"Sepuluh dus? emang itu cukup luna kan kita masak banyak banget dan bukannya yang mau di bagi in itu seratus dus ya?

"Tenang aja mbak, semua nya cukup kok seratus dus, jadi kotak dus karton itu ada lima puluh dus dan kotak sterofoam itu ada lima puluh dus juga, karna tadi kotak dus Yang kaya gini itu udah habis mbak__jelas Luna

"Oh gitu, syukurlah, kalau begitu saya pamit ke dalam dulu ya mau sampein ke ummi"

"Na'am mbak

*******

"Afwan ummi"
"Aisyah gimana nak?
"Alhamdulillah semuanya sudah hampir selesai ummi tinggal sepuluh dus lagi, setelahnya sudah bisa di isi"

"Oh yasudah kalau begitu ummi mau ke dapur dulu mau minta santri-santri yang ada di sana supaya makanan yang sudah jadi di bawa ke depan aja buat di isi ke dalam dus yang sudah jadi"

"Ummi kalau boleh biar Aisyah saja, ummi disini saja"
"Bener nduk?
"Na'am ummi

"Oh yasudah kalau begitu ummi mau ke luar dulu, ummi mau cari dua Gus mu itu, ummi mau minta mereka buat bawah semua makanan ini buat di bagikan sama orang-orang"
"Na'am tafadhdholy ummi

Love From Accident (Cinta Dari Ketidaksengajaan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang