Chapter 76 (kebenaran 2)

25 2 0
                                    

Assalamualaikum 🙏

Sebelum lanjut baca, jangan lupa follow akun, vote dan komen cerita aku, dan jangan lupa share ke teman-teman kalian biar mereka juga pada baca, wajib!!

Jαngαn pedulikαn αpα уαng dikαtαkαn orαng lαin mengenαimuengkαu tαu siαpα dirimu dαn Allαh lebih tαhu keαdααn dirimu dαn niαt уαng αdα dαlαm dirimu”

Hαbib Ali Zαinαl Abidin ─

___________________

✿Happy reading✿
___________________

Disisi lain, seorang wanita masih saja terjaga di depan sebuah  laptop, mengerjakan beberapa pekerjaannya yang tertunda, karna saking fokusnya dengan berkas-berkas yang ada di hadapannya, ia sampai tak sadar jika seseorang telah masuk ke dalam kamar tempat ia berada saat ini.

Sedangkan seseorang yang baru saja masuk, ia terkejut karna dugaannya yang mengira jika sang istri telah tertidur ternyata salah, karna yang ia  liat sangat berbanding terbalik dengan harapannya.

"Ekhem..."deheman Gus Fathan

Mendengar jika ada suara lain di dalam kamar nya, khalisa pun mengedarkan pandangannya ke arah depan.

"Gus?!
"Kenapa belum tidur?"sela Gus Fathan memberikan pertanyaan

"Ah ini, saya sedang menyelesaikan beberapa berkas yang Zaki kirimkan kepada saya tadi siang

"Zaki?"tanya Gus Fathan, karna ia baru mendengar nama itu

"Iya Zaki, dia itu asisten pribadi ayah dan sekarang dia jadi asisten pribadi saya"ungkap khalisa

"Jadi asisten pribadi yang sempat menghubungi Ning beberapa waktu lalu itu, seorang pria bernama Zaki?"tanya Gus Fathan memastikan

"Iya"jawab khalisa dengan sedikit mengaggukan kepala

"Sudah berapa lama, Ning, bekerja bersama dia?
"Kalau dengan saya, baru beberapa bulan, kan saya sudah bilang Gus, Zaki itu asisten pribadi ayah, berarti dia itu sudah lama bekerja di perusaan ayah

"Kamu tidak pernah di sentuhkan Ning oleh nya?
"Ya nggak lah Gus, mana mungkin dia mau macam-macam dengan saya, lagi pula Zaki itu pria baik-baik, dia itu sangat profesional kerja"puji khalisa, yang tidak sadar bahwa perkataanya barusan telah membuat pria di hadapannya ini cemburu

"Oh begitu ya ning"ujar Gus Fathan dengan memaksakan senyumannya

"Oh iya, Gus, mau tidur ya?, Yaudah Gus duluan saja silahkan"ujar khalisa pada Gus Fathan

Gus Fathan yang sadar bahwa dirinya tengah dalam mode ngambek, tapi ia malah banyak bicara pada khalisa tadi, sekarang ia bingung harus bersikap apa pada khalisa.

"Tidak, siapa yang bilang kalau saya mau tidur di kamar ini, saya kesini itu cuman mau mengambil ponsel saya"tolak Gus Fathan, lalu melangkah mengambil ponsel miliknya

"Saya permisi
"Gus!, Tunggu"sahut khalisa menahan langkah Gus Fathan yang hendak pergi

"Gus, saya ingin membicarakan sesuatu kepada Gus, saya ingin meluruskan masalah yang sedang terjadi saat ini"tutur khalisa

Love From Accident (Cinta Dari Ketidaksengajaan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang