Chapter 79 (waktu berjalan)

32 1 0
                                    

Assalamualaikum 🙏

Sebelum lanjut baca, jangan lupa follow akun, vote dan komen cerita aku, dan jangan lupa share ke teman-teman kalian biar mereka juga pada baca, wajib!!

___________________

✿Happy reading✿
___________________

Dua bulan kemudian...

Waktu terus berjalan, dan tak terasa kini sudah dua bulan pula pernikahan yang di jalani oleh kedua Gus beserta istri mereka

Saat ini kondisi ndalem tak seramai biasanya, sebab ummi dan Abi tengah berada di luar daerah karna mendadak ummi mendapatkan telfon dari kerabatnya bahwa bibi atau lebih tepatnya kakak kandung dari ibu ummi  tengah sakit dan tengah di rawat di rumah sakit.

Sedangkan adzkiya dan Gus fardhan tengah berada di kediaman adzkiya, itu semua permintaan dari adzkiya, ia ingin bermanja-manja bersama mamah Dian, dan keinginannya itu tentu segera di kabulkan oleh sang suami Gus fardhan,  karna jika tidak adzkiya akan menangis sampai permintaannya itu di kabulkan.
oleh karna itu Gus fardhan memutuskan untuk menginap di kediaman keluarga adzkiya dalam beberapa hari dan karna ke manjaan adzkiya jugalah sampai-sampai membuat papah Bagas terpaksa tidur sekamar dengan Gus fardhan sedangkan adzkiya bersama sang mamah.

Dan kini tinggalah Gus Fathan dan khalisa saja yang berada di ndalem.

"Ning saya mohon ya Ning, nggak usah kerja dulu nanti Ning bisa stres karna pikirin kerjaan"bujuk Gus Fathan

"Enggak Gus, lagi pula Gus kan juga tau kalau saya itu baru sebulan loh aktif kerja di kantor masa sekarang saya kembali cuti, pokoknya nggak, saya tetap mau berangkat kerja"kekeh khalisa

"Tapi Ning.." baru saja Gus fathan ingin melanjutkan perkataannya tapi harus terpotong, ia segera berlalu ke kamar mandi dan mengeluarkan sesuatu yang hanya dapat membuatnya lemas tak bertenaga

Setelah selesai Gus Fathan segera keluar, dan khalisa dengan sigap menghampiri Gus Fathan

"Ya ampun Gus, Gus nggak kenapa-kenapa kan?" Tanya khalisa yang di balas gelengan

"Kan saya udah bilang, Gus itu harus istirahat jangan banyak gerak

" Memangnya nggak salah ya Ning, Yang seharusnya istirahat itu kamu Ning, saya hanya mual saja tapi kamu yang mengandung anak kita

"Tapi kan Gus...

"Yasudah begini saja kalau Ning tetap ngotot pengen kerja, Ning saya akan izin kan tapi dengan syarat, Ning kerja dari rumah bukan di kantor, Ning hanya bisa kerja sampai jam 17.00 selebihnya istirahat, dan Ning harus patuh sama semua perkataan saya

"Gus..
"Kalau Ning tidak setuju maka Ning tidak usah kerja sekalian"sela Gus Fathan

"I_iya sudah, iya saya setuju dari pada Gus nggak ngizinin saya kerja

"Yasudah tunggu apa lagi
"Maksud Gus?

"Ning harus sarapan dulu setelah nya baru ning bisa mulai kerja
"Ia Gus ku suamiku yang cerewet tapi sayangnya ganteng" ucap khalisa lalu segera beranjak menuju dapur dan mengambil piring, sedangkan masih di tempat yang sama Gus Fathan sudah diam mematung sambil senyum-senyum tak jelas karna perkataan sederhana dari khalisa

Setelah sadar Gus Fathan segera menyusul khalisa untuk mengambil piring

"Gus mau ngapain?
"Mau ambil piring, memangnya kenapa Ning?

"ih Gus nggak usah ambil piring, ini saya sudah ambil

"Tapi bukannya itu untuk Ning gunakan?
"Iya, tapi berdua, pokoknya saya nggak mau makan kalau nggak satu piring bareng Gus Fathan

Love From Accident (Cinta Dari Ketidaksengajaan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang