1.6

19 4 0
                                    

“Kamu kepo juga ternyata,” sahut Sean seraya berdiri, kemudian mendahului langkah ke sekolah.

“Soalnya aku gak kuat liat darah, beda sama kamu.” Helaan nafas pun terdengar sebagai respons pertama, dari tampilan tenangnya yang seperti mengatakan jika dia tidak melakukan kesalahan. “Aku sudah lupain semuanya,” ucap Sean.

“Omonganku gak ngarah ke sana ya,” balas Noah. Membuat senyum tipis Sean seketika terlihat. “Maksudnya?” katanya, sambil berhenti lalu menengok ke belakang.

Dan seorang laki-laki yang sedari tadi mengekor padanya langsung menjawab, “Bodo amat deh, yang penting kamu emang beneran udah lupa.”—Sambil melewati ia begitu saja. “Udah buruan, nanti kita telat upacara,” seru Noah.

“Ya, Pak!” sahut Sean sembari mempercepat gerak kakinya.

***

Hitam&Putih : Benang yang PutusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang