2. Pertanyaan

5 1 0
                                    

Ia membatin, Belum dibalas. Lagi-lagi ponsel miliknya terjun ke dalam saku jaket untuk yang ketiga kali. 20:58. Berpikir ia, jika laki-laki yang hendak dia jumpai itu tidak mungkin sudah tidur di waktu seperti ini. Si Paling sibuk, hah? Dan bunyi nyaring layaknya benturan besi kontan mengagetkannya, diakhiri oleh nada bising yang seolah berputar selama beberapa saat.

Laki-laki itu kontan jadi waspada, apa yang dia dengar setelahnya merupakan langkah kaki dari gang yang telah dibatasi oleh pita kuning.

Siapa ya? Tajam matanya memandang lurus menembus cahaya remang lampu jalanan. Seseorang di sana tampak diam terpaku menatap balik dirinya hingga sorotan senter menusuk kedua mata laki-laki tersebut, membuat wajahnya tampak berpaling menahan silau sementara seseorang itu kian dekat kepadanya.

Sial! Sebuah tangan yang terus menahan cahaya akhirnya refleks meninju ke arah depan, yang spontan menjadikan kedua alisnya saling bertautan melihat dengan rasa tak percaya akan sosok di hadapannya.

“Sean ...!?” Ia terpegun tidak mengerti. “Ngapain kamu di sini?” Sambil meringis menahan sakit, laki-laki berjaket abu-abu itu pun bangkit. Lalu berujar singkat, “Bukan urusanmu.” Yang lekas menimbulkan dugaan bagi Noah. “Jangan bilang kamu mau ....”

***

Hitam&Putih : Benang yang PutusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang