2.10

2 1 0
                                    

Inspektur Aiden lantas berseru, “Sean, Noah.” Ketiga orang di sana kontan menoleh, kemudian berkumpullah mereka dalam satu meja dengan tiga sofa yang masing-masing muat untuk dua orang.

“Sebelum mulai kalian mungkin belum kenal siapa nama teman-teman Paman ini.” Lengan kanannya pun menciptakan sudut sembilan puluh derajat yang langsung mengarah ke orang di sebelahnya.

“Dia Axel, ahli komputer di tim kami, lanjut mereka berdua—,” Ia rentangkan tangan satunya di bawah bahu sambil tak lupa sedikit mengarahkan jari telunjuknya kepada dua orang perwira polisi, “—Dari sebelah kiri namanya Evan, satunya lagi Dylan. Mereka yang biasanya membantu Paman waktu proses pencarian di TKP.”

“Tolong dimulai sekarang.”

Kayaknya dia beneran gak suka kita di sini, kata Axel dalam hati. “Kalian lihat dulu video ini,” ujarnya sembari memosisikan laptop miliknya ke arah dua anak laki-laki tersebut. “Setelah itu Inspektur Aiden baru akan menanyai kalian beberapa persoalan.”

Reaksi diam mereka selama enam detik lamanya akhirnya dia simpulkan jika kedua anak ini memang sudah mengerti, menjadikan tangan kanannya refleks memutar video berkualitas rendah yang berlangsung kurang lebih lima belas menit.

***

Hitam&Putih : Benang yang PutusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang