1.16

6 1 0
                                    

"Aku minta kamu jauhin Hazel."

Sean sontak menengok ke arah Noah mengisyaratkan jawaban tanpa ada segaris emosi. "Anak kelas sepuluh B, IPA," terangnya. Siapa dah? Batin Sean. "Gak kenal, gak pernah liat juga," jelasnya, yang malah menambah amarah pada diri Lucas, dan menjadikannya seolah lupa saat itu juga.

Sembari melangkah mendekati Sean ia lantas bertanya dengan nada membentak, "Terus kenapa dia sampai bilang kalau suka sama kamu!?" Laki-laki itu pun menggeleng bingung. "Aku juga gak tahu," bantahnya. "Aku gak pernah ada urusan sama dia."

"Aku putus sama dia gara-gara kamu!"

"Ya terus? Kalau kamu emang gak mau putus sama dia, harusnya kamu berubah bukan malah nyalahin orang!" Ujaran itu pun Lucas terima dengan sinis, jelas terlihat dari wajahnya yang memerah tapi tak ada sepatah kata keluar dari mulutnya.

"Dari pada berantem mending kalian makan bakso sana," ujar Noah. "Lagian, kalian emang dibayar berapa ...?" Langsung saja kepalan tangan hadir menuju wajahnya, yang segera menghentikan perkataan Noah, saat mesti meninju balik siswa tersebut hingga jatuh tersungkur.

Sean pun langsung menoleh kepada beberapa orang di sana, mengirim sinyal ke mereka yang lekas membuat orang-orang dewasa beserta siswa dari kelas sepuluh hingga dua belas kontan turun untuk melerai.

***

Hitam&Putih : Benang yang PutusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang