“Nih, pake,” ucap seorang laki-laki selagi menyodorkan kaos putih dan celana hitam panjang. “Biar gak masuk angin,” lanjutnya.
Kemudian mengulurkan tangan meminta tas ransel yang menggantung di tangan kanan Sean. “Sini tasmu,” katanya. Dan waktu Sean baru akan ke kamar mandi, Noah kembali berujar, “Seragammu gantung di kamar mandi dulu, biar gak terlalu basah.” Terus seperti biasa temannya ini berlalu begitu saja.
“Dia tahu kamar mandi ada di mana?"
“Dia udah biasa kesini, Pak.”
“Oh-pantas,” gumam Dylan. Setelah itu Noah pun sadar kalau polisi tersebut tengah memunguti benda-benda kecil di lantai. “Itu apa, Pak?” tanyanya.
“Obat punya Sean,” jawab Dylan seraya melipat sapu tangan tempatnya mengumpulkan obat, lalu menyimpannya ke saku celana. “Mau Bapak apain?” tanyanya lagi. “Mau dihancurin biar gak ada yang pake sembarangan.” Merasa heran dia lantas berkata, “Kenapa gak balikin ke Sean aja.” Membuat Dylan seketika tersenyum sambil menempatkan jari telunjuk di depan bibirnya.
Dan Sean pun muncul dengan penampakan wajah kusut beserta rambut acak-acakan. “Mana tasku,” ucapnya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Hitam&Putih : Benang yang Putus
Mystery / ThrillerKasus pembunuh berantai di kalangan elit telah terjadi di beberapa kota besar di Indonesia. Dengan bukti khusus pelaku selalu meninggalkan gumpalan kertas putih bergambar--bidak catur--di mulut korban sebagai tanda bahwa dialah pelakunya. Yang di ma...