PART 19

131 15 0
                                    

Hari ini sekolah Ayhner pulang lebih awal dari biasanya. Ayhner berniat pergi ke barak, dia ingin melihat latihan Angel, mungkin juga nanti ia ikut latihan jika ingin.

"Bareng Thur, gue mau ke barak." ucap Ayhner pada Arthur.

"Tumben, mau ngapain lo?" tanya David.

"Pengen liat Angel latihan aja sih." jawab Ayhner.

"Ooo, sabilah gue ikut." ucap David.

"Yaudah, ayo!" Arthur langsung menaiki motornya dan melaju memimpin jalan diikuti oleh dua temannya.

Tiga bersahabat ini memiliki teknik bela diri masing-masing, tentu saja dengan pelatihan yang berbeda pula. Berbeda dengan Arthur dan Ayhner yang pelatihannya masih dalam lingkup keluarga, David mendapat pelatihan dari tempat Dojo karate. Karena tempat dan tipe latihan yang berbeda-beda inilah yang membuat mereka jarang berlatih bersama. Namun jika ada kesempatan, mereka pasti akan menggunakannya untuk berlatih bersama. Seperti saat ini, mereka akan berlatih di barak militer.

Di barak tak banyak perempuan, hanya beberapa karyawan yang bekerja, selain itu hanya Angel, dan Lorena yang tentu saja anggota pelatihan.

"Wihhh keren!" seru David saat melihat Angel dan Lorena yang sedang adu jotos di sebuah lapangan.

Setelah sampai, mereka bertiga langsung berganti pakaian dan menuju lapangan. Sampai di lapangan mereka sudah disuguhkan pemandangan dua perempuan cantik yang sedang latihan dengan seorang laki-laki berumur yang sedang mengawasi.

Dugh

Bruk

"Cukup!" ucap Anggara menghentikan gerakan Angel dan Lorena.

"Istirahat lima belas menit." lanjutnya.

Prok prok prok

David bertepuk tangan mengapresiasi.
"Keren keren!" pujinya.

"Loh?! Sejak kapan kalian disini?" tanya Lorena sembari mendudukkan dirinya di rerumputan.

"Belum lama." jawab David yang dibalas anggukan oleh Lorena.

Perhatian David kemudian beralih pada Angel yang tidur telentang dan memejamkan matanya.

"Eh susah, jangan tiduran!" tegur David pada Angel. Sang empu langsung membuka matanya dan beranjak pamit.

"Gue duluan ya, Kak. Kak Ayhner, Angel tinggal dulu." ucap Angel yang kemudian pergi.

Hal itu tentu membuat mereka memandang bingung pada Angel karena seperti menghindar.

"Lah? Marah kah?" bingung David.

"Mood dia kayaknya emang lagi gak bagus deh." jawab Lorena.

"Kenapa?" sekarang giliran Ayhner yang bertanya.

"Gak tau, dari dia dateng udah masam banget mukanya, diajak ngobrol juga cuma jawab singkat." Lorena sebenarnya cukup lelah setelah bertanding dengan Angel karena merasa dia seperti dijadikan pelampiasan. Kenapa begitu? Gerakan Angel dan raut wajahnya yang masam cukup menjelaskan jika Angel tengah dalam kondisi emosi. Gerakan yang cepat dan terburu-buru membuat Lorena sedikit sulit mengimbangi gerakan Angel.

"Kok gitu?" tanya David.

"Ya mana gue tahu."

"Kenapa gak lo tanyain?"

"Baru ditanya 'kenapa' aja dia mukanya langsung mengeluarkan aura gelap, mana berani gue tanya lebih jauh."

Tiga laki-laki itu mengerutkan kening berfikir apa yang membuat Angel yang biasanya selalu tenang meski memiliki masalah kini tanpa ragu menunjukkan emosinya.

AYHNERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang