"Kemana dia sebenernya?" tanya Ayhner.
Saat ini dia dan sahabatnya sedang duduk di kantin, dari tadi Ayhner terus mencari Alice. Dia ingin membuat perhitungan mengenai Angel.
"Lo mah, pas ada di usir, gak ada dicariin." ucap David dengan tangan terus memasukkan keripik ke dalam mulutnya.
"Dih, kalo aja bukan karena dia dalang kecelakaan Angel, gue juga males nyariin."
"Kalo aja dia ada disini, mungkin dia udah kegeeran setengah mati karena dicariin sang pujaan." ucap David membayangkan wajah sumringah Alice.
"Daripada cuma ngomong, mending lo bantu cari lokasi dia deh."
"Lo lupa, sekelas bapak lo yang udah jelas derajatnya lebih tinggi dari keluarga gue aja susah nyarinya, apalagi gue."
"Udah lo coba?" tanya Arthur pada David.
"Belum."
Plak
"Akhh...." ringis David karena kepalanya mendapat hadiah dari Ayhner.
"Lo belum nyoba aja udah nyerah duluan." ujar Ayhner yang kesal dengan temannya ini.
"Ck, iya iya nanti gue coba cari."
"Mau lo apain dia kalo ketemu?" tanya Arthur.
"Bales lah, apalagi." jawab Ayhner.
"Ya rinciannya gitu,"
"Adalah, pokoknya sesuatu yang berbeda." jawab Ayhner yang tanpa sadar iris matanya terlihat mengkilap.
"Wihh, mata lo kok bisa mengkilap gitu Ner?" tanya David yang ternyata melihatnya.
"Hah?" tanya Ayhner yang tak paham.
"Itu mata lo, tadi kayak ada cahaya gitu, mengkilap, tapi sekilas doang." jawab David membuat Ayhner menegang.
"Kena cahaya mungkin." elak Ayhner, tak mungkin dia menjawab karena Sio.
"Masa sih? Tapi rada beda loh."
"Gak tahu lah Dav, gue gak bisa liat nya."
"Yaudah copot dulu mata lo."
"Terus gimana gue liatnya?"
"Mata lo copot, trus lo vidio in. Kalo udah pasang lagi mata lo, terus lo bisa liat hasilnya di vidionya."
"Lo kira mata gue mainan asal pasang copot."
"Ya kan gue cuma kasih saran."
"Saran lo bikin nyawa melayang."
David menyengir mendengarnya, Arthur pun hanya menghembuskan napas pasrah. Sudah biasa bagi dirinya mendengar dua sahabatnya berbicara mengenai nyawa ataupun hal berbau pembunuhan. Berbeda denganya yang sama sekali belum pernah berurusan dengan itu hanya bisa mengambil sisi yang bisa dimanfaatkannya nanti jika dia sudah memasuki pelatihan militer yang sesungguhnya.
"Btw, nih ayang Lutfi kok gak keliatan ya?" tanya David celingukan.
"Ngapain lo nyari dia?"
"Mau tanya, gimana caranya biar keliatan polos padahal devil."
"Hah?"
"Ck, dia kan mukanya kayak gak punya dosa, padahal dia mafia juga. Ya kali mafia bersih dari dosa."
"Keuntungan lah."
"Iya sih, orang jadi susah buat curiga."
"Gimana terapinya Angel?" tanya Arthur.

KAMU SEDANG MEMBACA
AYHNER
FantasiaAyhner Dizon Luther, seorang pemuda tampan yang memiliki kulit putih bersih, mata coklat, rambut hitam dan tentu saja tinggi. Ayahnya yang menjabat sebagai ketua mafia, nyatanya tak membuat Ayhner menginginkan posisi itu, jadilah sang adik yang men...