PART 32

78 6 0
                                    

Pasca penyerangan anak panah itu, empat tersangka sudah di tangkap, kali ini mereka sedikit menemukan cahaya dari teror selama ini. Pada jam tangan salah satu dari mereka, terdapat sebuah gambar satu mata. Setelah di selidiki lebih jauh, ternyata jam itu jam khusus yang hanya diproduksi sesuai permintaan dan tidak dipasarkan dengan identitas asli pelanggan yang disembunyikan, hanya nama samaran yang mereka dapat, yaitu Cece.

Nama yang sama mereka dapatkan di banyak negara, seolah orang ini tak pernah menetap di satu tempat saja. Tentu hal ini membuat Griffin sedikit sulit menemukannya.

Terlepas dari itu, kondisi mansion bisa dibilang sedikit berubah. Hal ini karena mereka yang saat itu melihat Ren dapat menghentikan panah saat penyerangan membuat mereka merasa takut. Mereka memang sudah tahu jika nyonya mereka memiliki sesosok pendamping lain, namun mereka tak menyangka jika sosok itu mampu berbuat hal diluar nalar manusia.

Ini sudah jaman modern, hal berbau sihir memang masih ada, tapi sampai bisa menghentikan panah dengan cepat? Heyy apakah itu benar-benar sihir? Satu sisi mereka merasa takut, namun disisi lain, mereka sedikit takjub.

"Aku masih berusaha menerima kejadian itu, bener-bener gak masuk akal, gak masuk di kepala ku."

"Jelas gak masuk, kepala mu kan keras, pelajaran sekolah mu pun aku yakin gak masuk ke otakmu."

"Hey, jahat bener omongan nya."

"Tapi memang benar kan, untung saja keahlian non akademis kamu menolong buat jadi maid disini."

Tiga orang maid tengah membersihkan taman, dua orang menyapu, dan satu orang menyiram tanaman, namun selagi tangan bekerja, ternyata mulut mereka pun ikut aktif.

"Ck, apa kalian gak punya pekerjaan? Apa kalian pengen di tendang nyonya karena menggosipkannya?" sahut maid yang sedang menyiram tanaman.

"Gak lah!"

"Makanya jangan asal ngucap. Cepat selesaikan menyapu kalian!"

"Kan memang benar, aku aja ragu keluarga ini manusia, mana ada manusia kaya gitu."

"Positif thinking aja, mungkin keturunan Ultraman:)"

"Ultraman mah Jepang, ini Indonesia. Lebih cocok Raja Siliwangi gak sih, atau Kian Santang."

"Ngawur, Gadjah Mada harusnya."

Maid yang bertugas menyiram tanaman pun sudah enggan menanggapi obrolan itu. Dia terlalu lelah dengan kelakuan mereka yang absurd.

"Tapi kalian pernah mikir gak, kalau keahlian yang dipunya sama nyonya itu membantu."

"Maksudnya?"

"Dengan kata mafia yang menyatu di keluarga ini, pasti bahaya udah jadi hal yang selalu dihadapi kan, musuh, saling bunuh, dengan kekuatan atau sihir itu bukanya bisa bantu mereka waktu berhadapan sama musuh. contohnya kayak kejadian panah itu, kalau mereka manusia biasa mungkin mereka bakal cedera parah atau parahnya lagi... tapi kenyataannya kekuatan unik nyonya berhasil selamatin mereka."

"Iya sih, ada untungnya juga. Kok kamu bisa kepikiran sih?"

"Setidaknya aku bisa paham kondisi."

Mereka terlalu asik dengan obrolan mereka hingga tidak mengetahui bahwa Angel ikut mendengarkan dari atas pohon. Percakapan mereka membuat Angel ikut berpikir, dari mana semua keunikan keluarga nya dimulai?

Angel akui, keunikan keluarganya memang terlihat tidak normal,tapi dia setuju dengan ucapan salah satu maid tadi, meski terlihat aneh, namun ternyata keunikan yang dimiliki oleh mamanya sangat membantu dengan predikat mafia yang sudah melekat bahkan sebelum dia lahir.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AYHNERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang