PART 15

207 22 2
                                    

Disebuah taman yang terletak dibelakang gedung SMA, terdapat seorang perempuan berambut hitam dengan seragamnya yang sedang duduk di sebuah kursi menunggu sesuatu dengan menatap pohon didepannya dengan tatapan datar.
Dia sedang sibuk dengan pikirannya.

Tak lama setelah itu, datang seorang perempuan dengan pakaian yang sama, dan berambut coklat duduk tepat disampingnya.

Dia menyadari kehadiran orang itu, namun dua orang ini sama sama enggan untuk memulai percakapan.

Hingga beberapa saat kemudian, keheningan pecah dengan sebuah pertanyaan.

"Kenapa lo kembali kesini?" tanya perempuan rambut hitam.

"....." tak ada jawaban.

"Lo mau bales dendam?." ucapnya lagi karena tak mendapat jawaban dipertanyaannya.

"Gue terlalu sibuk untuk melakukan hal gak berguna." jawab perempuan rambut coklat.

"Gak berguna ya? Bukanya ngawasin gue lebih gak berguna?"

"Itu ada alasannya."

"Alasan, alasan supaya lo bisa ngalahin gue lagi?"

"Lo terlalu pede."

"Hh, bukanya memang lo selalu ngalahin gue, selalu rebut semua." ucap si 'rambut hitam' dengan penekanan berusaha menahan emosi.

"Gue gak pernah ambil apapun dari lo."

"Gak pernah?! Terus apa selama ini?" tanyanya mulai mengeluarkan emosi.

"Gue gak menginginkan semua itu. Semua datang dengan sendiri."

"Hh, enak banget ya lo ngomong." ucapnya sinis, lalu berdiri dari duduknya.

"Karena lo udah ada disini. Maka lo harus siap." lanjutnya yang tentu dipahami oleh lawan bicaranya. Setelahnya dia pergi meninggalkan perempuan rambut coklat sendiri.

Perempuan rambut coklat pun hanya diam membiarkan lawan bicaranya pergi. Dia kemudian menghela napas dan memandang tempat yang tadi diduduki oleh perempuan rambut hitam.

"Gue gak mau kasar sama lo. Gue juga gak mau nambah luka lo. Tapi sikap lo maksa gue buat kasar sama lo. Harus pake cara apa biar lo sadar? Gue sayang lo, Kakek pun sayang lo, tapi lo selalu nganggep kita benci lo." curhatnya pada tempat duduk yang telah kosong itu.

*****

Hari ini Alice kembali membuat masalah dengan Angel. Tepatnya di sebuah lapangan, karena kelas Alice dan Angel memiliki jam olahraga yang sama. Maka tak heran mereka sering digabung oleh guru.

Namun karena Alice yang mencari masalah, Angel sekarang memar di kening nya. Para guru ketar-ketir mengetahui Angel terluka, mereka menahan umpatan pada Alice yang berani melukai nona muda dari keluarga Luther. Tapi sepertinya itu tak berlaku bagi teman-teman Angel.

"Kakak sengaja kan?!!" tanya Septi.

"Enggak tuh. Salah dia karena gak ngehindar." jawab Alice kelewat santai.

"Kak, stick kan bisa dijatuhin dibawah, kenapa harus lempar kebelakang?" tanya Septi lagi.

Kondisi saat ini adalah Angel sedang mengepalkan tangannya menahan emosi pada Alice, dia sedang dikerubungi teman dan guru yang khawatir dengan dirinya. Sedangkan temannya Septi maju membela dirinya.

Materi olahraga kali ini adalah kasti, dan kebetulan kelas Angel menjadi regu penjaga dan kelas Alice regu pemukul. Angel bertugas sebagai penjaga belakang, dan sudah giliran Alice yang memukul. Namun setelah berhasil memukul bola, Alice dengan sengaja melempar stick ke belakang tempat Angel berdiri.

AYHNERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang