PART 27

141 13 10
                                    

Brum Brumm

Kelompok Griffin yang diutus untuk datang ke mansion telah sampai, satu persatu dari mereka membuka helm dan turun dari kendaraan masing-masing dengan wajah terkejut. Bagaimana tidak, mereka disambut dengan para bodyguard yang sedang membersihkan mayat orang yang begitu banyak. Darah dimana-mana, bau karena ledakan pun belum sepenuhnya hilang.

"Apa kita terlambat?" celetuk salah satu dari mereka.

Juan kemudian memanggil salah satu bodyguard untuk ditanyai.
"Apa saja yang terjadi?" tanyanya.

"Mereka semua...., mereka pasukan yang datang menyerang. Beberapa mati, dan beberapa pingsan karena asap pelumpuh saraf."

"Kalian yang melakukan ini?"

"Ya, semua atas komando Tuan Ayhner dan Nona Lutfi, terutama Nona Lutfi, dia lah yang mengatur rencana dan strategi."

"Lutfi?"

"Benar. Awalnya kami curiga padanya, tapi melihat kecakapannya tadi. Kami menjadi kagum padanya. Bahkan tak ada musuh yang berhasil menerobos gerbang."

"Jangan bercanda! tak mungkin kalian menyelesaikan semua ini dalam jangka setengah jam." sahut Jake, perjalanan mereka ke mansion memakan waktu setengah jam, itu pun sudah termasuk cepat, tak mungkin bukan semua selesai dengan sekejap.

"Bukan setengah jam, pertarungan ini berlangsung selama satu jam lebih."

"Satu jam?! itu artinya mansion memang target utama, itu waktu dimana James baru saja sampai di markas."

Juan dan Jake saling menatap, mereka kemudian memerintah beberapa anggota yang ikut untuk membantu mengurus mayat-mayat, sedangkan mereka berdua dan sisanya kembali menaiki kendaraan dan masuk ke dalam mansion untuk mengecek keadaan.

Sampai di dalam, semua terlihat normal, hanya ada beberapa maid dan bodyguard yang hilir mudik. Mereka kemudian bertanya dimana Reva dan Ayhner beserta kembar pada salah satu maid, setelah tahu jika mereka berada di berada di dalam kamar dan baik-baik saja, 2J dan lainnya bernafas lega. Setelah itu mereka memberi laporan ke markas mengenai keadaan di mansion.

*****

Sudah seminggu sejak penyerangan oleh Alice ke mansion, sejak itu juga Alice dan Triangle menghilang tanpa jejak. Griffin kesulitan mencari mereka, mereka mencari Alice tentu untuk membalas perbuatannya, dan Triangle untuk meminta maaf mengenai masalah saat di markas.

Seminggu itu juga Reva merasa tak nyaman, dia selalu merasa khawatir berlebihan jika Angel dan Ayhner pergi keluar mansion.

Ayhner, dia menjadi dingin dan kaku, setiap ke sekolah dia selalu menatap tajam orang-orang, Arthur dan David sebenarnya sudah mengetahui masalah tentang Alice, tentu mereka geram. Tapi mereka merasa amarah Ayhner kali ini sedikit berbeda. Dan juga, tubuh Ayhner selalu terasa dingin, pernah mereka mengira jika Ayhner sakit, namun itu terpatahkan melihat Ayhner yang selalu begitu gesit saat latihan dan selalu kebut-kebutan saat mengendarai motor ataupun mobil. Mereka merasa aneh.

Untuk Angel, dia pun merasa jika penyerangan Alice waktu itu hanyalah gertakan, bukan serangan yang sesungguhnya. Karena itulah dia meningkatkan latihannya, bahkan dia selalu pulang telat karena latihannya.

"Berhenti memaksakan tubuh kalian!"

"Angel takut lengah Ma,"

"Ayhner gak akan berhenti sebelum Alice ketemu."

Reva mendengus kasar menghadapi duo A yang keras kepala ini.
"Percaya sama mama papa, kita bakal lindungin semua. Kalian gak perlu kayak gini, kalian bisa sakit."

AYHNERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang