Bugh
Sebuah pukulan mendarat di wajah Darshan. Tapi itu tak membuat Darshan sadar akan posisinya yang hanya sendiri.
"Menjauhlah dari Angel, atau kamu akan berurusan dengan kami semua!" peringatan dari Anggara.
Darshan menatap mereka tanpa emosi di wajahnya, "Apa hak kalian ngatur gue? Siapa kalian? Apa kalian tuhan?"
"Lo itu cuma obsesi sama Angel." ucap Ayhner.
"Gausah sok tahu!"
Baik, orang emosian seperti David dan Juan tentu tak bisa untuk diam. Mereka langsung maju menyerang Darshan.
"Jangan sampai mati." ucap Ayhner pada Jake, dan kakek Anggara.
"Pergilah! Obati lukamu." ucap Kakek Anggara, Ayhner mengangguk. Dia bersyukur, karena Sio dapat membantu mengurangi rasa sakit yang dirasakannya, maka dari itu dia terlihat biasa. Andai bukan karena Sio, dia pasti sudah meringis kesakitan dari tadi.
Sementara Ayhner pergi, Arthur memanggil sebuah mobil agar masuk, mobil yang akan digunakan untuk membawa Darshan.
Bruk
"Shhh..." David akhirnya terjatuh, Juan... Masih bertahan, tapi tidak dengan wajahnya yang sudah pasti mendapat lukisan.
Dugh
Tendangan keras Darshan membuat Juan terhuyung kebelakang. Sepertinya kekuatan Darshan tak bisa diremehkan, dia terlihat lincah memainkan pisau sembari bela diri.
Arthur dan Jake saling pandang, mereka tersenyum, Anggara yang paham situasi pun bersiul. Darshan langsung terlihat lebih siaga mendengar suara siulan.
Beberapa orang datang membawa sebuah belati yang biasa digunakan untuk latihan, lalu memberikan pada Arthur dan Jake.
*Yang dipakai Arthur dan Jake
*Yang dipakai Darshan.
"Dilihat-lihat, lo berbakat bela diri dengan senjata ya. Seneng ketemu yang sama." ucap Jake yang mendekati Darshan dengan memainkan belatinya.
Prok
KAMU SEDANG MEMBACA
AYHNER
FantasíaAyhner Dizon Luther, seorang pemuda tampan yang memiliki kulit putih bersih, mata coklat, rambut hitam dan tentu saja tinggi. Ayahnya yang menjabat sebagai ketua mafia, nyatanya tak membuat Ayhner menginginkan posisi itu, jadilah sang adik yang men...