Hari-hari berlalu begitu cepat, Angel akhir-akhir ini terus mendapat teror dari dua orang sekaligus. Dimanapun dia berada kecuali di rumah, Angel selalu merasa diperhatikan. Angel bisa membedakan mana yang bodyguard Luther dan mana yang bukan.
Ayhner pun sudah bangun dari latihan berkedok tidurnya, saat bangun semua orang merasa jika Ayhner jauh lebih pendiam, kecuali Reva dan Edgar, semua tak ada yang tahu apa penyebab tuan muda mereka begitu pendiam setelah bangun.
Dua hari setelah bangun, Ayhner langsung beraktivitas biasa seperti sekolah, ke kantor dan juga ke markas. Disekolah, semua disibukkan dengan persiapan pekan seni yang akan dilangsungkan untuk merayakan ulang tahun sekolah.
Pekan seni ini adalah perlombaan olahraga dan permainan antar kelas, lalu diakhiri dengan pentas seni. Dan sekarang, semua kelas tengah ramai berdiskusi siapa saja yang akan berpartisipasi, termasuk kelas Ayhner.
"Gak bisa! Gue maunya bakiak, bukan balap karung."
"Bakiak cuma bisa tiga orang! Lagian badan lo tu gak cocok kalo buat bakiak. Lo cocoknya di balap karung.
"Gak cocok gimana?"
"Badan lo gede su!"
Dua laki-laki tengah berdebat, yaitu Dean dan Juga Nicko. Dean dengan keinginannya untuk ikut bakiak, dan Nicko sebagai ketua kelas yang tidak menyetujuinya.
"Gays, gue minta perhatiannya ya!" teriak Nicko setelah selesai berdebat dengan Dean. Nicko berdiri di depan bersama sekretaris.
"Gini ya, karena ini udah hampir semua siswa ikut di lomba olahraga sama permainan, jadi gimana kalo yang belum ikut berpartisipasi, jadi perwakilan di pentas seni?" ucap Nicko meminta pendapat.
"Setuju gue, biar kebagian semua. Jadi gak ada yang leyeh-leyeh." seru salah satu siswi.
"Bener tuh."
"Gimana? Ayok yang belom kebagian nih."
"Gue oke aja," ucap salah satu siswa yang kebetulan belum mendapat bagian.
"Tapi yang belum dapet bagian cuma tiga orang, mau nampilin apa dengan tiga orang ini?" tanya yang lain.
"Nyanyi aja deh, yang simple gak pake ribet." usul seorang siswi.
"Boleh tuh, satu nyanyi, dua nya iringan alat musik, terserah deh mau pake gitar apa galon juga boleh."
"Gak galon juga lah njirr," sela David.
"Loh, seru tau gendangan pake galon."
"Gak ada gak ada, gak estetok kali." ucap tak setuju David. "Kalo mau alat musik, tuh, pak ketu kan anak band, jelas punya banyak dia." lanjutnya seraya menunjuk Nicko.
"Oiya, pak ketu kan anak band yak. Sabi kali pinjemin, buat kelas ini."
Nicko yang namanya disebut pun hanya mengangguk, "Boleh, bilang aja butuhnya apa." ucapnya.
"Wihhhh"
Prok prok prok
"Pak ketu memang solusi permasalahan."
"Oke dah selesai ya, deal buat semua."
"Deal!!" seru semuanya.
Selesai dengan rundingan, mereka pun akhirnya bubar masing-masing. Ada yang menetap di kelas, ada juga yang pergi ke kantin, lagipula saat ini jam kosong, jadi tidak masalah jika tidak berada di kelas.
"Kantin yok!" ajak David.
"Hmm." jawab Ayhner dan Arthur. Mereka pun keluar kelas menuju tempat sejuta umat yang masih sekolah.
![](https://img.wattpad.com/cover/313378921-288-k129371.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
AYHNER
FantasyAyhner Dizon Luther, seorang pemuda tampan yang memiliki kulit putih bersih, mata coklat, rambut hitam dan tentu saja tinggi. Ayahnya yang menjabat sebagai ketua mafia, nyatanya tak membuat Ayhner menginginkan posisi itu, jadilah sang adik yang men...