PART 11

208 28 1
                                    

Brum

Dari postur tubuh yang terlihat, mereka menebak jika orang itu adalah laki-laki.

Orang itu membuka helmnya, dan terlihatlah seorang pemuda tampan dengan hodie warna merahnya.

"Lepasin cewe itu." ucap pemuda itu dengan santai.

"Tak akan, kau tak usah ikut campur urusan kami. Pergilah!" usir salah satu dari mereka.

"Gua pergi setelah kalian lepasin cewe itu." ucap pemuda itu lagi.

"Ck," decak kesal orang-orang itu karena merasa terganggu karena kehadiran pemuda itu.

Orang-orang itu langsung mengeluarkan pistol masing-masing dan mengarahkannya pada pemuda itu. Bukannya takut, pemuda itu terkekeh sinis dibalik helm nya.

"Tembak." pinta pemuda itu dengan tetap duduk santai diatas motor dengan bersedekap dada.

"Cih, sekali tembak kau pasti mati. Tak usah malu, tunjukkan rasa takutmu itu." ucap salah satu dari mereka.

Tanpa orang-orang itu sadari, pemuda itu menekan tombol di jam tangannya. Tombol yang berfungsi untuk mengeluarkan sebuah alat kecil seukuran lalat yang berguna untuk menyemprot sebuah obat yang dapat membuat pusing hingga mimisan.

"Shh." desis salah satu dari orang yang mulai merasakan pusing, lalu diikuti oleh rekan lainnya juga.

Pemuda itu tersenyum smirk, dia kemudian turun dari motornya berniat mengambil kesempatan untuk menolong Angel, tapi ternyata masih ada halangan.

Dorr

Bahu kiri pemuda itu terkena tembakan dari arah belakang, dia langsung menoleh untuk melihat siapa pelakunya.

"Ck," decak kesal pemuda itu. Dari pakaiannya terlihat jika seseorang yang menembaknya adalah kelompok dari orang-orang yang tumbang karena pengaruh obatnya.

Brumm

Mobil berisi Angel melesat pergi menjauh. Pengalihan, ternyata ada satu orang yang memang tak keluar dari dalam mobil. Jadi saat perhatian pemuda itu teralihkan karena tembakan, mobil langsung mengambil kesempatan untuk pergi.

"Shit." umpat pemuda itu yang kemudian ikut mengeluarkan pistol dari saku hodienya.

Dorr

Dorr

Dorr

Tiga tembakan cepat dia berikan pada orang yang menembaknya tadi. Setelahnya, pemuda itu mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi seseorang.

"Halo jake?"

"Bawa 10 orang, Angel diculik. Ikuti pelacak dari gue."

"Apa?!, oke gu-."

Belum selesai ucapannya, panggilan sudah lebih dulu diputus oleh Jake.

Jake langsung melangkah menaiki motornya hendak mengejar mobil yang membawa Angel, namun suara deru motor milik sosok yang dikenal menghentikannya.

"Loh? Ada apaan ini?" tanyanya ketika melihat beberapa orang tumbang didekat kembarannya. Dia adalah Juan.

"Gak penting, ikutin gue sekarang." Jake langsung melajukan motornya meninggalkan Juan yang tak paham.

"Apaan sih?" monolognya dengan menggaruk tengkuknya. Sedetik kemudian dia menyadari jika sosok yang hendak dia jemput tak ada ditempat.

"Loh? Angel?" Juan langsung terkoneksi melihat keadaan. Dia langsung berbalik mengejar kembarannya yang sudah jauh.

AYHNERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang