Mengandung unsur 18+ harap bijak dalam membaca. Teruntuk kalian yang lagi puasa di sarankan bacanya malam hari ya🤭
*****
Yoora keluar dari kamar mandi hanya
mengenakan lingerie seksi berwarna merah menyala. Dexter yang sedang duduk sibuk bermain ponselpun ikut menoleh sesaat setelah mendengar pintu terbuka."Ini musim dingin, mengapa kau berpakaian seperti itu?"tanya Dexter merasa heran. Oke, Yoora mengijinkan Dexter untuk tidur di kamarnya dikarenakan sekarang adalah musim dingin. Istri mana yang tega membiarkan suaminya kedinginan di ruang tamu. Selain itu Yoora memang menyukai nya. Ahahah
Merasa tidak ada yang salah dengan pakaiannya Yoora tampak tidak menghiraukan perkataan pria itu. lebih memilih ikut duduk di samping Dexter.
"Stt. Mengapa jam segini masih mengurusi pekerjaan. Kau itu bukan robot perlu untuk istirahat jangan terlalu diforsir ."cerca Yoora merebut ponsel Dexter lalu menyimpannya di laci.
"Alangkah Lebih baiknya menghabiskan waktu bersama istrimu yang cuantik ini"ucap Yoora dibarengi senyuman nakal.
"Aku tau tapi kau masih ingin normal kan? Makanya biar aku bantu. Kita sudah sah jadi melakukan apapun tidak akan dosa"
"Dimulai dengan yang ringan saja yahh" bisik Yoora di telinga Dexter penuh sensual.
Sedangkan Dexter hanya diam membatu tidak menolak ataupun membalas. Disisi lain gadis itu sudah mulai menciumi area leher serta daun telinganya. Yoora tersenyum mendapati reaksi Dexter yang hanya diam tanpa menolak. Jika dulu enggan di sentuh oleh nya justru sekarang sebaliknya. Mungkinkah pria itu sudah normal kembali?
Tanpa pikir panjang lagi Yoora langsung duduk dipangkuan Dexter lalu melahap bibirnya dengan lembut. Pria itu masih tidak bergeming. Tidak membalas ataupun menolak. Semakin lama mereka semakin hanyut oleh hasrat yang menggebu-gebu. Ditambah gerakan Yoora di bawah berhasil membuat adiknya bangun. Dexter mengepal menahan gejolak aneh yang terus meronta meminta lebih.
Sama halnya dengan Yoora, hasratnya sudah berada di puncak ia lantas mengalungkan tangannya di leher Dexter. Ciuman yang tadinya lembut sekarang berubah menjadi kasar. Yoora memaksa masuk membuka mulut Dexter guna bisa mengeksplor seluruh bagian dalam mulut pria itu. Dan tidak di sangka jika Dexter malah memberi ruang Supaya Yoora bisa leluasa mengeksplor seluruhnya. Pria itu perlahan memejamkan matanya menikmati sensasi yang di perbuat oleh istrinya yang nakal. Tidak ada niatan membalas ciuman Yoora yang menggebu-gebu. Justru Dexter hanya diam membiarkan gadis itu bermain sesuka hatinya.
Lalu tiba-tiba dengan gerakan kasar Dexter refleks mendorong tubuh Yoora menjauh dari tubuhnya. Sehingga gadis itu terpental ke atas kasur.
"Aww" rintih Yoora terduduk sambil menggibas rambut yang menutupi wajahnya lalu menatap Dexter.
"Kau ini kenapa?!!Kasar sekali. Kalaupun kau tidak suka dengan sikap ku yang tadi. Bilang saja dari awal jangan hanya diam saja seolah kau pun menikmatinya" cerca Yoora tidak menyukai sikap Dexter yang menurutnya terlalu kasar.
Pria itu malah melenggang pergi dari hadapannya. Tanpa mengucapkan sepatah katapun. Pergi begitu saja tanpa menjelaskan letak salahnya dimana. Bukankah tadi pria itu terlihat menikmatinya ? Tapi kenapa sekarang malah tiba-tiba pergi entah kemana. Tanpa penjelasan apapun.
Yoora beranjak lalu pergi menyusul pria itu keluar dari kamar. Melirik kesana kemari mungkin saja Dexter masih ada di sini. Tapi ternyata pria itu sudah tidak ada disini. Yoora sudah mencarinya ke mana-mana namun nihil tidak ada siapapun disini selain dirinya. Lagi dan lagi. Yoora merasa hidupnya ini terkadang terasa sangat tidak adil. Rumah tangga yang dia impikan bukanlah rumah tangga yang seperti ini tuhan. Ia hanya ingin di sayang dan di hormati selayaknya pasangan yang berbahagia ketika takdir menyatukan mereka. Yoora hanya bisa menatapi pintu keluar yang mungkin tadi di lewati pria itu.