*****
Yoora berjalan menuju ke arah kamarnya yang berada di lantai atas. Ia segera membuka knop pintu, tak tahan dengan tubuhnya yang terasa lelah. Meskipun acara hanya sebentar tetap saja dia lelah setelah kemarin pemotretan Yoora sama sekali belum istirahat panjang.
Dengan satu hentakan gadis itu berhasil merebahkan tubuhnya. Berusaha memejamkan mata berharap rasa lelah yang dia rasakan menghilang. Hanya sekedar menghapus makeup serta mengganti gaun yang ia kenakan saja rasanya sangat malas.
Gadis itu menghela nafas panjang, merentangkan tangan sembari memejamkan mata.
Suara knop pintu terbuka, berhasil membuat matanya terbelalak. Sehingga bola matanya melebar menatap ke atap rumah. Lantaran ini bukanlah suara knop pintu kamarnya melainkan kamar mandi nya sendiri.
Alhasil Yoora dengan cepat mendudukan tubuhnya, melirik kearah sumber suara itu berasal.
"OH ASTAGA! "
"APA YANG KAU LAKUKAN DISINI!"
"DIKAMARKU???!" seketika Yoora berteriak, sesaat setelah melihat seorang pria keluar dari balik pintu kamar mandi dengan mengenakan handuk di leher serta celana panjang hitam.
"Yoora ada apa nak?"tanya Bunda Emira panik menghampiri sang anak, setelah mendengar teriakan putrinya. Di susul sang papa di belakang.
"Apa terjadi sesuatu?"tanya Erchan dengan raut wajah khawatir.
Yoora hanya bisa diam tidak berkutik, menatap cengo pria didepannya tanpa berkedip.
Lalu menunjuk pria itu dengan tangan yang bergetar.
"Dia-kenapa pria ini bisa ada di kamarku"sahut Yoora terbata. Sedangkan pria itu hanya menatap datar gadis itu yang terus menatap nya dengan tatapan seakan tidak percaya."Apa yang kau katakan! Dia suami mu sekarang, dan dia berhak atas kamarmu"timpal Emira tak habis pikir.
Seketika gadis itu kembali membulatkan matanya. Astaga jadi ini rupa suami nya?
"Ada-ada saja kau ini, ku kira terjadi sesuatu. Sudah ayo kita kembali. Biarkan mereka beristirahat"ajak Emira. Berbalik menuju ke kamarnya lagi. Erchan melangkah berbalik setelah tatapannya bertemu dengan Dexter. Pria itu hanya memandang datar mertuanya.
*****
Yoora baru saja keluar dari dalam kamar mandi, setelah kejadian tadi ia langsung bergegas menuju kamar mandi. Karena terlalu terkejut dan gugup. Ia bahkan lupa membawa baju ganti. Alhasil sehabis mandi gadis itu harus keluar terlebih dahulu membawa baju ganti untuknya.
Ia melihat pria itu sedang membuka laptop, dengan cepat Yoora melangkah membuka lemari bajunya.
Dexter yang tengah sibuk dengan urusan kantor nya, lantas berhenti sejenak. Melihat gadis itu sekarang, malah terdiam didepan lemari pakaian. Memakai piyama kamar mandi.
"Ada apa"sahutan pria itu meluncur memenuhi indra pendengarannya.
Yoora yang asik termangu pun tampak mengedipkan kedua matanya. Suara bass nan meneduhkan itu berhasil menggerakan hati dan pikiran Yoora sekarang. Suara yang beberapa waktu lalu selalu menghantui pikirannya.
Dexter mengerutkan kening nya, merasa tidak ada jawaban dari gadis itu. Ia kemudian turun dari atas sopa berniat menghampiri gadis itu.
Pria itu malah ikut membeku melihat pemandangan yang menurutnya tak biasa.
"Sejak kapan baju ku berubah menjadi seperti ini"
Yoora membawa satu baju yang berada di dalam lemari. Lalu menenteng pakaian kurang bahan itu tepat di hadapan Dexter.