#MHG15

1.2K 31 5
                                        

****

Yoora berjalan dengan langkah besar menuju ruangan Dexter. Dia pergi tanpa berganti baju terlebih dahulu. Dengan mengenakan dress berwarna hitam. Di tambah rambut yang bergelombang berwarna hitam. Sangat cantik dan elegan.

Gadis itu mencoba berfikir positif, tidak mungkin jalang itu berani ber macam-macam dengan Dexter. Lihat saja apa yang akan dia lakukan jika sampai itu terjadi.

Lagi pula dilihat dari sikap Dexter yang dia tahu sepertinya wanita itu akan sedikit kesulitan menghadapi sikap pria itu. Buktinya wanita itu sampai berkali-kali kesini. Itu artinya dia belum sepenuhnya berhasil. Dia juga hampir tidak pernah mendengar wanita manapun yang keluar dari mulut Dexter. Yoora sejenak merutuki kebodohannya sendiri. Dia lupa jika pria itu seorang gay.

Namun tetap saja, dari lubuk hatinya yang paling dalam. Ada perasaan tidak rela jika Dexter Sampai berdekatan dengan wanita lain apalagi pria. Oh tidak. Yoora harus waspada terhadap dua spesies itu. Dia takut Dexter tiba-tiba saja normal dan orang lain yang mendapatkan kesempatan itu lebih dulu.

Leon menatap Yoora dari kejauhan, sedang berjalan terburu-buru menuju ke arah sini. Nona muda pasti sudah mendengar gosip yang beredar. Leon terlihat tersenyum kecil saat Yoora melewati ruangannya.

Pintu terbuka, menampilkann sesosok wanita dengan pakaian kurang bahannya sedang duduk di samping Dexter yang sedang memeriksa laporan yang di berikan oleh Wanita itu. Jaraknya memang agak jauh, tapi setelah dilihat lama-lama wanita itu mulai menangkis jaraknya lebih dekat. Yoora yang tidak tahan melihat itu pun. Lantas berjalan dengan cepat menuju mereka. Dan duduk santai di tengah, memisahkan wanita itu dari Dexter.

Wanita itu beringsrut menjauh melihat kedatangan wanita tak di kenal yang tiba-tiba menyerobot di tengah-tengah antara dirinya dan Dexter. Menatap Yoora dengan kesal.

"Kau ini siapa?"ucap wanita itu dengan nada tak suka. Melirik Yoora dari atas sampai bawah.

Yoora mendelik tajam merasa tidak suka dengan tatapan wanita itu.
"Kau tidak mengenalku?

"Aku tidak tahu dan tidak mau tahu. Yang perlu kau tau, Menyingkirlah dari tempatku! Kau hanya mengganggu pekerjaan kami"cerca wanita itu.

"Cih, memang nya kau saja yang punya urusan. Aku juga punya urusan dengan pria ini"cibir Yoora menunjuk Dexter dengan matanya.

"Oh ya? Aku tidak peduli. Sekarang menyingkir dari tempatku!"seru Wanita itu mendorong Yoora cukup kasar. Yoora yang tidak terima pun ikut membalas dengan mendorong wanita itu hingga terjatuh kelantai.

Dexter pria itu sama sekali tidak terusik dengan kegaduhan yang di ciptakan oleh kedua wanita disampingnya. Dia hanya terus fokus menatap berkas-berkas yang ia pegang.

Wanita berambut pirang itu lantas melirik Dexter, berharap pria itu dapat membela dan menolongnya. Namun nihil, Dexter bahkan tidak menoleh padanya sedikitpun. Dalam hati wanita itu mendengus kesal. Dan bergegas berdiri sendiri kembali ke samping Yoora. Yang sedang menatapnya dengan tatapan penuh kemenangan. Melihat itu, ia semakin geram. Saingannya untuk mendapatkan Dexter semakin sulit saja. Di tambah wanita ini, dia sepertinya memiliki koneksi yang lebih dari pada dirinnya. Sial. Umpatnya dalam hati.

"Bagaimana?? Apa tanggapan mu mengenai ini??"tanya wanita itu.

"Dana yang digunakan terlalu banyak, katakan padanya bahwa aku tidak menyukai konsep yang terlalu memakan dana"sahut Dexter singkat jelas. Pada akhirnya Pria itu baru bersuara. Setelah mengatakan tentang pekerjaannya. Dexter menyuruh wanita itu untuk segera pergi.

"Hanya itu saja, kau boleh pergi"timpal Dexter datar tanpa menatap wanita itu.

"Bisakah kita menghabiskan waktu lebih banyak?"sahut wanita itu beranjak dari duduknya. Perlahan tapi pasti dia mendekati Dexter dan langsung mengalungkan tangannya dari belakang tanpa ragu. Wanita itu menoleh pada Yoora, seakan menantang Yoora jika hanya dia yang bisa melakukan ini.

My Cold Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang