****
Leon segera masuk kedalam ruangan Dexter sesuai yang telah di perintahkan oleh tuannya. Dari nada bicaranya seperti sedang terjadi sesuatu yang besar didalam sana.
Dengan cepat Leon membuka knop pintu. Lalu melangkah ke dalam, dan disana dia melihat ada 2 orang perempuan yang sedang adu mekanik. Lebih tepatnya saling Jambak menjambak. Disana Dexter terlihat pasrah, tidak tau harus bagaimana menghadapi kedua wanita ini.
"AAAA!! LEPASKAN SAKITTT SIALANN!!"teriak Yoora membalas menarik rambut Evelyn lebih keras. Evelyn berteriak histeris, karena tarikan rambut yang di lakukan oleh Yoora sungguh sakit. Ini seperti rambut tercabut semua sampai ke akar.
"AAA KAU DULUAN YANG LEPASKAN!!!"seru Evelyn merem melek.
"TIDAKK AKAN KU LEPASKAN SEBELUM SEMUA RAMBUTMU ITU RONTOK!!! Aww"rintih Yoora masih dendam dengan wanita gatal ini. Nasib Topi milik Yoora dari tadi sudah tergeletak tak berdaya dilantai. Sama hal nya dengan Evelyn yang tak kunjung mau melepaskan tangannya. Karena perihal kejadian di lift yang di perbuat oleh wanita ini berani sekali menabraknya.
"KAU PIKIR AKU BODOH?!!! AKU TIDAK AKAN MELEPASKANNYA BEGITU SAJA!!"balas Evelyn. Mereka saling membungkuk karena tarikan tangan keduanya.
"Yaampun nona-nona. Ku mohon tenanglah. Jangan menggunakan kekerasan. Rambut kalian nanti bisa rontok!"ujar Leon menengahi kedua perempuan ini.
"Betul! Hey gadis kurang ajar. Ayo kita lepaskan bersama-sama"sahut Evelyn pada Yoora menawarkan kesepakatan.
"Gadis kurang ajar, dan kau wanita ganjen!. Aku tidak bisa mempercayaimu"tolak Yoora tajam.
"Ayo kita mulai berhitung, pada hitungan ketiga kalian harus bisa melepaskannya"sahut Leon memberi aba-aba.
"1..."ucap Leon mulai berhitung.
"2..."
Pada saat hitungan ketiga, Leon melirik kearah Dexter terlebih dahulu ,seolah memberikan isyarat pada pria itu untuk segera menarik Yoora dan ia akan menarik Evelyn. Meskipun beresiko jika kedua perempuan ini sama-sama keras kepala tidak mau melepaskan jambakannya. Terpaksa Dexter dan Leon harus menarik paksa mereka.
"3..." Kesempatan emas. Kedua perempuan ini mulai melenggorkan pegangan mereka. Leon dan Dexter dengan gerakan cepat segera memisahkan mereka. Dexter langsung gercep menarik pinggang Yoora supaya menjauh dari Evelyn. Sedangkan Leon menarik lengan wanita itu menjauh dari Yoora.
"Bawa wanita itu pergi"titah Dexter dengan nada dingin nan tegas. Leon mengangguk dan segera menarik wanita itu keluar dari ruangan Dexter.
Dari tadi Yoora tidak mau diam dari pelukan erat Dexter pada pinggangnya. Terus meronta-ronta memberontak berusaha melepaskan tangan Dexter yang melingkar dari belakang pada pinggangnya. Dendam nya pada Evelyn masih belum padam dia ingin mengejar Evelyn yang hendak keluar di seret oleh Leon. Dexter sampai mengangkat tubuh Yoora sehingga kaki Yoora melayang dan menendang udara.
"MENGAPA HANYA AKU YANG DISURUH KELUAR! KENAPA GADIS ITU TIDAK DI SURUH KELUAR JUGA SAMA SEPERTIKU!!"teriak Evelyn yang sudah menghilang dibalik pintu.
Evelyn keluar dari dalam ruangan Dexter dengan keadaan memprihatinkan. Rambut yang sudah tidak tau konsepnya bagaimana. Dan juga baju yang terlihat kusut. Wanita itu menggeram kesal. Dia akan membalas dendam terhadap apa yang sudah gadis itu lakukan padanya.
Namun sialnya, dia tidak mengetahui siapa gadis itu. Mukanya tertutupi oleh masker. Gadis itu pergi begitu saja sambil menghentakkan kakinya pada lantai.Leon yang melihat itupun hanya bisa menggelengkan kepalanya. Berkacak pinggang setelah berhasil memisahkan kedua macan betina.
Disisi lain Dexter masih berusaha menenangkan Yoora yang terus memberontak dari pelukannya.