#MHG8

1K 30 2
                                    

*****

Disisilain, didalam kamar Yoora tak henti-hentinya mondar-mandir sambil mulutnya terus berbicara. Menggigiti kukunya dengan gelisah. Sepulang dari pemotretan. Marry memberikan sebuah saran padanya. Yah, dia sudah memberitahu semuanya tentang pernikahan rahasianya mengapa dan kenapa bisa terjadi. Termasuk tentang Dexter. Sudah ia beritahukan pada Marry karena hanya dialah orang terdekat Yoora selama ini.

"Jika kau tak mau masa depan mu hancur. Buatlah rencana guna mengubah masa depanmu itu yang hampir hancur."

"Tapi bagaimana caranya Marry. Aku sangat terkejut hingga tidak bisa berpikir"

"Kau hanya perlu merubah orientasi seksualnya dengan kembalikan dia menjadi lurus"

"Menjadi lurus bagaimana maksud mu? Memangnya dia bisa kembali menjadi pria normal lagi? "

"Menurut sejauh pengetahuanku sih bisa saja"

"Bagaimana kau bisa tau tentang semua itu? "

"Aku dulu juga pernah mempunyai keinginan menjadi normal layak nya pria. Namun aku tidak melanjutkan treatment yang sudah dokter anjurkan. Karena aku sudah terlalu nyaman menjadi diriku yang sekarang"

"oke aku mengerti. Lantas bagaimana caranya"

"Baiklah kita ke hal yang dasar dulu. Ajak dia menonton film porno. Lihat reaksi nya jika terangsang maka suamimu kemungkinan besar bisa sembuh"

"Film porno? Kau gila?b Bagaimana jika malah aku yang nantinya terangsang?!"

"Hanya itu jalan utamanya. Jika berhasil kita bisa menjalankan step by step hingga dia bisa sembuh"

Begitulah percakapan antara dirinya dengan Marry. Saran yang diberikan waria itu memang sedikit agak mainstream. Tapi demi masa depannya Yoora harus bisa melakukan semua saran yang sudah di berikan Marry.

Berbekal jiwa dan raga Yoora berusaha menyemangati dirinya. Ia kemudian berjalan keluar meninggalkan kamarnya menuju kamar Dexter.

Yoora mengetuk pintu kamar Dexter. Terdengar sahutan suara pria itu yang menyuruhnya masuk. Yoora memegang knop pintu dengan ragu. Keringat sebesar biji jagung mengalir melewati lehernya.

Dengan ragu Yoora masuk kedalam kamar Dexter. Yang sedang memangku laptopnya di atas kasur.

Dexter tampak menaikan sebelah alisnya. Melihat sosok Yoora sedang mematung di depan nya. Sudah tidak marahkah? Batin Dexter.

"Ada apa?" tanya Dexter dengan tampang datarnya seperti biasa.

"Tidak ada apa-apa. Aku hanya ingin tidur disini"ucap Yoora menggaruk tekuknya tak gatal.

"Aku akan pindah ke sopa"ujar Dexter berniat membereskan berkas-berkas nya dan pindah ke sopa.

"Tidak! Jangan. Kau tetap disana."seru Yoora refleks menunjuk Dexter agar tetap di tempat. Bagaimana ia bisa melancarkan aksinya jika nanti mereka berjauhan.

"Kita sudah menikah. Tidak baik pisah ranjang. Kau hanya perlu menggunakan guling untuk membatasi jika tidak mau tersentuh olehku"ucap Yoora. Meskipun rada dongkol mengingat kejadian semalam.

Dexter tampak berpikir toh hanya tidur bersama saja. Tapi Bagaimana jika malah dialah yang melanggar aturan. Tapi tidak apa-apa itukan diluar kesadarannya. Orang ketika tidur tidak akan sadar. Maka Dexter akan menjadikan itu sebagai alasan.

"Baiklah"

Yoora dapat bernafas lega, ia kemudian mencari-cari sebuah remote tv. Setelah dapat Yoora berjalan ke arah kasur naik ke atasnya. Duduk dengan kaku di samping Dexter yang sibuk bersama laptopnya.

My Cold Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang