MHG#30

638 16 0
                                    

******

"Leon! Cepat kirimkan sinyal kode yang mereka gunakan untuk meretas hotel ini, lalu lacak surelnya. Kita butuh sedikit petunjuk kemana dan dimana mereka membawa istriku pergi!!"ucap Dexter dengan tegas melalui earphone yang sudah terpasang ditelinganya, tersambung dengan Leon yang juga sedang dalam perjalanan menuju ke Netherlands, yap sebenarnya Leon ikut bersama Dexter namun pria itu ditugaskan oleh Dexter untuk mengurus urusan lain dikota yang berbeda. Dan sekarang Leon, pria itu sedang dalam menuju perjalanan ke kota dimana Dexter berada.

Sebuah pesan masuk, Dexter yang sedang menyetir pun langsung saja membuka surel yang masuk dari layar PC dashboardnya. Disitu sudah tertera titik tempat lokasi yang digunakan saat menyabotase cctv hotel tersebut. Beruntung sekali Dexter mempunyai orang seperti Leon. Dia sangat cepat dalam segala hal. Dexter akui ia sangat kagum pada keahlian pria itu.

Dexter tanpa babibu segera menancapkan gasnya menuju titik tempat yang di arah kan oleh layar dashboardnya.

Pria itu kemudian terlihat menekan kembali tombol earphone yang terpasang di telinganya lalu tampak menginstruksi kan sesuatu.

"Saat tiba nanti, berpencar lah jangan sampai salah satu dari mereka ada yang berhasil kabur. jika sampai aku melihat istriku terluka sedikit pun oleh mereka. Jangan harap bisa hidup!!!" Raut wajah Dexter sangat tidak bersahabat, meskipun ekspresi pria itu datar namun terlihat dari kilatan wajah pria itu terpancar amarah yang siap meledak kapan pun.

"Kali ini tidak boleh ada Becca yang kedua"

******

Saat asik bermain ponsel, Tiba-tiba saja Yoora merasa seperti  ada sekelebat bayangan hitam di gorden jendela dekat balkon. Karena rasa penasaran Yoora yang begitu tinggi, dia lantas langsung melepaskan dekapan Dexter yang sedang tertidur. Melangkah dengan perlahan menuju ke arah balkon sebab saat dia lihat lagi bayangan itu sudah tidak ada.

Srekkk!!!!

Suara gesekan gorden yang di geser oleh Yoora terdengar, dia tampak menolehkan kepalanya kearah kiri dan kanan namun tidak juga menemukan siapapun. Tak hanya itu, Yoora kali ini mencoba membuka pintu balkon siapa tau ada seseorang yang ingin berbuat jahat atau pencuri yang ingin menerobos masuk ke dalam kamarnya. Namun herannya, sebelum masuk kedalam kamar hotel ini Yoora sempat melihat ada beberapa bodyguard bawahan Dexter yang juga sedang berjaga tak jauh dari ruangannya. Lantas bagaimana seseorang bisa begitu mudah menerobos masuk kedalam?

Setelah dibuka, Yoora langsung mengedarkan matanya menelisik kesegala penjuru arah namun nihil tetap ia tidak menemukan siapapun. Wanita itu tampak menghembuskan nafasnya.

"Cuma perasaan aja mungkin"gumam Yoora. Dia langsung berbalik arah melangkah masuk kedalam lagi. Saat sudah di dalam setelah mengunci kembali pintunya lalu ingin menghampiri Dexter, tiba-tiba saja dari arah belakang ada yang membungkam mulut nya dan mengunci tubuhnya.

Yoora reflek membulatkan matanya, lalu berusaha melepaskan diri dengan cara memberontak. Dia juga tidak tau siapa orang itu karena posisi tubuhnya yang membelakangi orang tersebut.

"Hmmpp"

Seakan tersadar, Yoora baru menyadari jika dirinya dari tadi sedang menggenggam ponselnya sendiri, ia berencana melemparkan ponsel nya dengan tangan yang masih menjuntai ke bawah karena orang itu hanya mengunci  bagian leher dan pundak nya saja. Ke arah tubuh Dexter supaya pria itu dapat terbangun lalu membantunya.

Namun naas Yoora melempar ponselnya dengan sedikit kurang perhitungan sehingga tidak sampai ke ranjang tempat tidur melainkan tergelatak begitu saja dibawah tepi ranjang.

Melihat itu Yoora hanya bisa pasrah selain mengikuti kegelapan yang perlahan merenggut kesadarannya sekarang ini.

****

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Cold Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang