"Ayo, meet bestie!"
"Aura lo positif banget. Ada apa nih?"
"Kebiasaan deh curiga mulu," omel Yena. "Lo emang gak peka atau gimana sih? Seorang gue kan emang selalu positive vibes!"
"Kemaren si Yeonjun bilang lo gak tenang karena 'bisnis' lo ketauan Tante Bomi, tapi sekarng lu santai banget, udah tenang nih?"
"Tentu saja, gue udah jelasin semuanya."
"Oh," balas Hyewon pelan di ujung panggilan. "Tapi gue yang tentuin waktunya ya, sibuk syuting nih."
"Iya deh, gaya banget yang lagi punya proyek," sindir Yena. "Udah mulai syuting berarti?"
"Udah dong! Lo aja yang gak perhatian sama gue akhir-akhir ini!"
"Maaf deh, bestie, gue beneran lagi sibuk sama 'bisnis' gue ini."
"Penghasilan lo dari 'bisnis' ini sebesar bayaran gue dari Hangyul gak?"
"Gue bahkan gatau berapa uang yang Hangyul kasih, tidak usah dibandingkan! Gue bahkan tidak dibayar dari 'bisnis' ini!"
"Tumben lo gak mata duitan? Kok mau sih?"
"Kalau kata orang, 'cinta itu buta dan tuli', Won."
"Lo tau kalau kalimat itu cuman perumpamaan, bukan berarti lo beneran buta sama tuli, Yen."
"Kita tuh gak boleh matre, Won," ujar Yena.
"Gue gak matre, cuman mengingatkan. Harta emang bukan segalanya, tapi semua hal lebih mudah didapatkan kalau ada harta."
"Bener sih."
"Jadi 'bisnis' lo ini melibatkan percintaan?"
"Tentu tidak! Buat apa? You know I don't really believe in love."
"Halah, mana ada! Lagian kalai iya, kenapa juga lo malah pake perumpaan itu?"
"Biar kece aja."
Drrrt drrrt
Sejenak Yena merasa ada getaran lain dari ponselnya yang ternyata panggilan dari Changbin.
"Won, sorry, banget, tapi 'rekan kerja' gue nelpon nih,"
"Oh, angkat aja kalau gitu, dah ya, bye~"
Pip.
Setelahnya Yena menerima panggilan dari Changbin. "Halo, ayang?"
"Gue gak lagi sama anak-anak."
'Dih ni orang! Setelah gue setujui malah jadi judes gini. Baiknya pas lagi sama gengnya aja!' keluh Yena dalam hati sambil memasang wajah tak suka ke arah ponselnya, bermaksud mendelik pada Changbin. "Oh, kenapa?"
"Mama lo masih berhubungan sama nyokap gue kan?"
Yena mengangguk pelan meskipun Changbin tidak dapat melihatnya. "Gue juga baru tau kemarin."
"Berarti Tante Bomi udah tau?"
"Iya, katanya dari Tante Boyoung. Lo cerita?"
"Ya kali! Si Mark tuh yang cepu!"
"Y-ya santai dong, Bin. Jangan lampiasin keselnya ke gue."
"Sorry, gue lagi stress sama urusan lain, jadi kebawa emosi."
"Hm."
"Tapi, Yen, ada satu hal yang sebenernya ingin gue tau dari awal,"
"Soal apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Nefarious - Choi Yena
FanfictionSemua orang itu jahat, yang bikin beda adalah bagaimana caranya setiap orang menunjukkan kejahatan mereka. "Menurut gue, lo jahat. Jadi kalau suatu saat gue balik jahatin lo, jangan kaget. Gue juga bisa sama jahatnya kaya lo!"