10 - Lelah Sudah

26 7 0
                                    

“Terus gimana kamu sama Changbin? Saling mencintai kan?”

Seketika Yena berhenti tertawa, “Gimana, Ma?”

“Kalian akhirnya memutuskan buat pacaran setelah kenal lama artinya kalian saling mencintai dong?”

‘Haha, anda salah paham.’ Yena tersenyum getir, “Boleh Yena jujur sama Mama?”

“Boleh lah! Kamu berencana bohong sama Mama emang?”

“Bukan gitu,” ujar Yena lemah namun terasa kepanikan di dalamnya. “Yena pikir Yena mampu buat nyimpen semuanya sendiri, tapi setelah dijalani ternyata gak semudah itu.”

“Soal Changbin?” tebak Bomi dan Yena mengangguk. “Kenapa?”

“Kayanya Yena satu-satunya yang pake perasaan di sini.”

“Loh? Jadi kamu yang ngajakin dia pacaran?”

Yena menggeleng, “Enggak, Changbin yang minta Yena buat jadi pacarnya.”

“Berarti dia juga punya perasaan buat kamu.”

“Enggak, Ma, dia ngajakin karena dia ingin punya pacar, bukan karena punya perasaan buat Yena.”

“Terus kenapa kamu terima?”

“Karena kayak yang Yena bilang barusan, Yena emang udah nyimpen perasaan buat Changbin dari jaman kita dipasangin lomba pas SMP,” tutur Yena, “Makanya waktu kemarin dia kembali muncul dan malah ngajak jadian ya Yena terima. Tapi akhirnya Yena sadar kalau Yena cuman jadi pelampiasan. Dia masih terjebak sama masa lalunya.”

Bomi tersenyum miris lalu mendekat untuk merengkuh tubuh sang putri. “Kalau gitu lepasin dia sekarang.”

“Yena bakal pergi kalau dia yang minta,” ungkap Yena. “Dan sampai waktu itu tiba, meskipun peluangnya hampir gak mungkin, Yena bakal mencoba buat bikin Changbin punya rasa buat Yena.”

“Sayang,” panggil Bomi lembut masih dengan Yena dalam pelukannya, “Jangan denial.” Yena menjauhkan tubuhnya lalu menatap Bomi, meminta penjelasan lebih lanjut atas ucapan wanita itu. “Kalau kamu terus berpikiran kayak gitu, pada akhirnya yang tersakiti adalah diri kamu sendiri.”

Yena terdiam memikirkan nasehat sang mama yang memang benar. “Berhenti sekarang, sebelum kamu jadi satu-satunya yang terus menumbuhkan perasaan,” tambah Bomi.

Yena menarik sedikit dua ujung bibirnya lalu menatap Bomi, “Mama gak akan kasih tau Tante Boyoung soal ini kan?”

Bomi mengangguk setuju, “Iya, janji.”

“Makasih ya, Ma.”

“Untuk?”

“Ngertiin posisi Yena.”

Bomi terkekeh sambil mengusak rambut Yena pelan, “Sama-sama. Lagian lucu aja, ternyata masalah soal percintaan juga bisa diturunkan.”

“Eh?”

Bomi tersenyum lalu bangkit dan berjalan keluar dari kamar Yena, “Mama tau kamu ngerti apa maksudnya.”



-o0o-



“Naskahnya masih belum tamat, Gyul?”

Hangyul duduk di samping kiri Hyewon sambil mengangguk.

“Katanya ini proyek film pendek?”

“Iya, pendek. Jadi gue buat berepisode.”

“Jadi sebenarnya ini series?” tanya Yohan yang duduk di samping kanan Hyewon.

Nefarious - Choi YenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang