32 - Agreement

12 2 0
                                    

Kembali pada percakapan antara Yena, Yuri, Junho, Hyunjin juga Changbin. Si lelaki yang menjadi pemilik acara itu bergabung dengan sang tunangan dan para sepupunya karena memang tugasnya meladeni para tamu sudah selesai. Padahal selama ini Changbin sangat enggan jika harus berurusan dengan para kenalan dari orang tuanya ini, namun karena semua ini juga terjadi karena ulahnya maka anggaplah itu sebagai bentuk tanggung jawabnya.

"Lo ngomong gitu sama Bang Seungyoun juga sana!" tuduh Yena kesal sendiri pada ucapan Hyunjin. "Dia noh yang paling gak mau dilangkahin. Lagian lo mah mau cepet nikah biar gak terjadi zina kan? Tau gua juga akal busuk lo!"

Hyunjin yang dicerca oleh Yena sampai segitunya akhirnya hanya bisa mengatupkan bibirnya rapat-rapat. Sialnya sang kekasih juga malah tertawa dan tidak membelanya. Bahkan Junho juga menahan tawa dengan menutupi mulutnya menggunakan kedua tangannya.

Changbin yang masih belum sepenuhnya paham bagaimana hubungan antara para sepupu dan iparnya itu hanya bisa memperhatian satu-persatu reaksi mereka. "Emang Bang Seungyoun belum mau nikah?" tanyanya pelan pada Yena.

"Tau! Dia mah udah wleowleo sama pacarnya tapi belum ada kabar mau ke jenjang itu kapan," jawab Yena. "Nunggu sampai berbuah dulu kayaknya."

"Kak, ih!" tegur Yuri menepuk pelan paha Yena. Bagaimanapun Seungyoun yang mereka bicarakan adalah kakak kandungnya yang memang sudah sering tidak dianggap keberadaannya karena jarangnya sosok itu bergabung saat acara keluarga. "Yuri gamau punya ponakan hasil DP."

"Iya, maaf," ujar Yena.

Tak lama sepasang makhluk ikut bergabung dengan perkumpulan ini. Jika pada kasus Hyunjin dan Changbin, keduanya mengambil kursi untuk mereka duduki sendiri. Lain dengan pasangan di mana si lelaki dengan love languange act of service itu langsung mengambil dua kursi untuk dirinya juga sang kekasih.

"Sengaja banget mau pamer kekuatan atlet," sindir Changbin. "Padahal gue juga mampu."

"Sirik aja lo!" balas Hyewon dengan lirikan tajam ke arah Changbin setelah mendudukkan diri pada salah satu kursi yang Yohan ambil. Yohan dan Hyewon duduk di antara Hyunjin dan Junho yang akhirnya membuat dua lelaki itu menggeser sedikit kursinya agar dua kursi itu muat di sana. Hyewon kemudian melirik Yena dan menunggu gadis itu membalas tatapannya.

"Apa?" tanya Yena sambil mengangkat dagunya bertanya ke arah Hyewon.

"Mulai besok lo jadi babu gue."

"Hah?!"

"Lo jangan ingkar gitu dong?! Inget perjanjian kita!"

"Perjanjian yang mana?!"

"Kalau lo jadian sama Changbin, lo harus jadi babu gue selama seminggu," ujar Hyewon mengucap perjanjiannya dengan Yena beberapa waktu lalu.

"Heh! Perjanjiannya kalau kita pacaran ya? Barusan kan dia lamar gue? Artinya gak termasuk dong?" balas Yena merusuh. Mereka yang berada dalam kumpulan itu dibuat saling menatap satu sama lain mencari penjelasan tentang alasan perdebatan antara Yena dan Hyewon yang tiba-tiba ini.

"Sama aja dong?!"

"Enggak dong!" sanggah Yena menggebu. "Yang ada juga lo yang jadi babu gue karena elo yang jadian sama Yohan! Mana kalian udah jadian lebih dulu kan?"

"Tap–"

"Udah, udah!" lerai Yeonjun yang entah datang dari mana. Lelaki itu memutuskan untuk tidak mengambil kursi dan memilih berdiri di antara Junho dan Changbin. "Kalian gak akan jadi babu untuk satu sama lain kok."

"Lo diem, Jun. Lo gak tau apa-apa!" titah Yena ikut memarahi Yeonjun. Melihat Yena dengan emosi yang meledak-ledak itu membuat Yuri sadar jika sepupunya itu tengah dalam siklusnya karena Yuri juga sedang datang bulan. Mereka memang memiliki jadwal haid beriringan.

Yeonjun menggeleng santai membalas Yena, "Bukan, Yen. Justru elo yang gak tau apa-apa."

"Shit," umpat Hyewon yang kemudian membuat semuanya beralih menatap gadis itu.

"Udah sadar, Won? Bagus," puji Yeonjun membuat mereka yang tidak paham semakin bingung. "Jadi karena kalian berdua, maksudnya Yena sama Hyewon terbukti menjalin hubungan dengan pasangan masing-masing dalam waktu yang bersamaan, kalian berdua yang harus jadi babu gue selama seminggu ke depan, dimulai dari hari besok."

"Heh?! Mana ada! Gue gak pernah ya bikin janji begitu sama lo?" protes Yena ikut berdiri.

"Emang bukan lo, tapi Hyewon."

"Kalau gitu Hyewon aja dong yang lo babuin? Gue juga mau memperbabu dia kok."

"Tapi janji yang Hyewon buat sama gue itu melibatkan lo. Jadi dengan ini gue ngasih tau kalau lo juga harus jadi babu gue," tutur Yeonjun dengan senyuman paling menyebalkan yang pernah Yena lihat dari lelaki itu.

Yena kemudian melirik Hyewon yang menolak untuk menatapnya, "Won, lo yang bener aja dong. Gue punya salah apa sama lo sampe lo jual nama gue!"

"Hei, hei!" seru Changbin sambil memeluk Yena untuk mencegah gadis itu menyerang Hyewon. Juga dengan Yohan yang dengan spontan membawa Hyewon ke balik tubuhnya agar tidak terkena oleh Yena. Ada juga Hyunjin yang dengan cepat menarik kursi Yuri agar lebih dekat ke arahnya sebelum memeluk gadis itu.

Melihat momen manis setiap pasangan di dengan kerusuhan yang mereka buat sendiri, Junho yang memudurkan kursinya hanya dapat menghela dan menggeleng pelan. "Kayaknya Junho salah pergaulan."

Yeonjun yang mendengar keluhan sepupu dari Yena itu kemudian mendekat, "Harusnya kita emang gak diem di sini, Ho."

Junho mendongak menatap Yeonjun, "Tapi ini juga gak akan jadi sechaos ini kalau bukan karena Kakak yang ngungkit emosinya Kak Yena.

"Gue kita kita ada di pihak yang sama," ujar Yeonjun tidak percaya dengan ucapan Junho.

"Enggak. Soalnya Kakak juga sebenernya udah punya calon kan?" tuduh Junho cukup keras hingga para pasangan kekasih yang tengah berada dalam situasi tegang itu menoleh dengan kompak. "Kembarannya Bang Hyunjin?"

Yeonjun memasang raut terkejut yang dibuat-buat. Tangan kanannya kemudian ia gerakkan untuk mengusap kepala Junho, "Ternyata lo peka banget."

"Lo beneran mau deketin Yeji, Bang?" tanya Hyunjin menyela membuat pusat perhatian kembali beralih.

"Kenapa? Lo mau bilang kalau lo gak kasih izin?"

"Bukan," sanggah Hyunjin sudah kembali pada posisi normalnya karena Yena dan Hyewon juga sudah kembali duduk di kursinya masing-masing. Tentu masih dalam pengawasannya para pawangnya. "Gue cuman gak yakin dia udah siap buat buka hati."

"Oh, lo mau ngasih kiat-kiat buat deketin adek lo?" tanya Yeonjun antusias sambil mendekat ke arah Hyunjin membuat Junho memutar bola matanya malas karena ditinggal begitu saja.

"Enggak. Gue cuman mau ngasih tau, Bang. Kalau kata Juicy Luicy, jangan minta jatuh cinta luka lamaku juga belum reda beri dulu aku waktu untuk sembuh sendirinya," tutur Hyunjin sambil menyanyikan bagian yang dimaksud.

"Tapi karena sekarang gue punya dua babu di sini, gue bakal memanfaatkan mereka untuk deketin Yeji secara ugal-ugalan sampai gue bisa tanya siapkah kau tuk jatuh cinta lagi?"

Nefarious - Choi YenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang