“Kamu kenapa?”
Changbin yang semula sedang membaringkan dirinya lemah di sofa ruang tamunya itu mendongak untuk mendapati Boyong bertanya sambil mendekat ke arahnya. Lelaki itu kemudian mendudukkan diri dan membiarkan sang ibu duduk di sampingnya.
“Dari kapan Mama kenal sama Mamanya Yena?”
Boyoung mengangkat sebelah alisnya bingung namun tetap menjawab pertanyaan tersebut. “Waktu kamu sama Yena SD.”
“Sebelum itu enggak?”
Boyoung menggeleng.
“Atau minimal sebatas tau gitu?”
“Enggak. Kenapa sih?”
Changbin menghela sambil mengusap wajahnya kasar. “Abin cuman merasa gak enak sama Yena.”
“Karena?”
“Selama ini Abin kira hubungan keluarganya Yena baik-baik aja, ternyata enggak.”
Boyoung mengangkat sedikit ujung bibirnya dan membawa tangannya untuk mengelus punggung lebar putranya saat sadar apa yang tengah dipikirkan lelaki itu. “Gak salah, hubungan keluarga mereka emang baik-baik aja kok. Yena sama Mamanya masih berhubungan baik sama Ayah dan keluarga barunya.”
“Kalau selama ini Mama udah tau, kenapa Mama gak bilang apa-apa sama Abin?”
“Mama tanya, emang kapan kamu mau ngomongin Yena sama Mama?” balas Boyoung. “Kamu nyadar gak kalau kamu tuh bawaannya emosi terus tiap Mama nyebut Yena?”
“Ya maaf,” sesal Changbin pelan. “Changbin gak suka aja kalau apa-apa soal Changbin selalu dihubung-hubungin sama Yena, jadi bawaannya emosi gitu.”
“Yaudah, permintaan maaf diterima.”
“Tapi Ma,” panggil Changbin menahan lengan Boyoung saat wanita itu akan beranjak. “Waktu itu Mama pernah bilang kalau Changbin dijodohin sama Yena. Itu serius?”
“Kenapa? Kamu mau menganggap itu serius?”
Changbin menggeleng, “Bukan. Tapi setelah tau kalau keluarganya Chaewon masih punya tradisi itu, gak menutup kemungkinan kalau ternyata Mama sama Papa juga berniat menerapkan itu.”
“Kalau soal itu kan kamu juga udah tau Mama sama Papa gak ikut-ikutan,” jawab Boyoung. “Perkara kamu mau sama siapa ya itu terserah kamu, kan yang bakal jalanin juga kamu. Mama sama Papa gak akan seikut campur itu sama urusan pribadi kamu kecuali kalau memang menurut kami ada yang lebih baik dari pilihan kamu itu. Dan Mama cuman berharap kamu gak akan menuduh Mama sama Papa yang enggak-enggak lagi dan nekat main belakang dari kami.”
“Iya, Abin minta maaf juga soal itu.”
“Bagus. Terus sekarang kamu maunya gimana?”
Changbin menatap lekat mamanya, “Abin harus selesai dulu sama Chaewon kan? Terus minta maaf sama Yena?”
-o0o-
Mendapati kabar jika Chaewon masih berada di tempat tinggal Felix yang masih satu lingkungan dengan daerah tempat tinggal Yena, Changbin akhirnya dengan sedikit rasa keberatan harus kembali ke sana. Rasa bersalahnya karena sudah menampar Yena beberapa waktu lalu yang berakhir dengan dirinya mengetahui banyak hal tentang gadis itu semakin besar.
“Kak.”
Changbin yang baru melepas helm setibanya di parkiran salah satu restoran yang menjadi tempat janjiannya dengan sang kekasih lekas menolehkan kepala saat mendengar sebuah panggilan yang dirinya yakini ditujukan padanya. “Chae? Kamu kok di sini? Kenapa gak di dalem?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Nefarious - Choi Yena
FanfictionSemua orang itu jahat, yang bikin beda adalah bagaimana caranya setiap orang menunjukkan kejahatan mereka. "Menurut gue, lo jahat. Jadi kalau suatu saat gue balik jahatin lo, jangan kaget. Gue juga bisa sama jahatnya kaya lo!"