~~~
Ava mengembuskan napas lega begitu dia berhasil menyelesaikan artikel mengenai Metis Patisserie. Sejak karirnya di Lemongrass dimulai, ini pertama kalinya dia menemui jalan buntu serta berbagai rintangan untuk menamatkan draft pertama. Sekalipun enggan mengakui, Ava tahu Kastra Moga punya andil dalam kesulitan yang dihadapinya.
Klepon Sponge Cake yang dicobanya di grand opening LUSA adalah tambahan terakhir yang dia masukkan ke dalam artikel mengingat keunikan yang bisa dia eksplorasi dalam bentuk tulisan. Walau menemui hambatan, Ava tampak sangat bangga ketika dia mengirimkan draft pertama ke Brama. Sekarang dia hanya berharap pria itu tidak akan membuat hidupnya menjadi lebih rumit dengan mengkritisi tulisannya hingga detail terkecil dan mempermasalahkan bagian yang tidak signifikan. Ava bukannya anti kritik, tapi jika harus menerima feedback dari Brama—tidak peduli posisi pria itu punya hak memberikan masukan tentang tulisan Ava terlepas dari kemampuannya—akan selalu ada pesimisme yang mengekori Ava.
Selepas menunaikan satu artikel, biasanya Ava akan bersikap proaktif dengan menawarkan diri menulis artikel lain yang dia rasa punya bobot untuk mendekatkannya pada posisi assistant editor. Namun sejak jabatan itu jatuh ke tangan Brama, antusiasme Ava menguap tanpa meninggalkan sisa sedikit pun. Walau benci melakukannya, pilihan yang diambil Ava adalah menunggu hingga dia diberikan tugas. Ada dua keinginan yang bertentangan dalam dirinya. Di satu sisi, dia merasa telah mengorbankan keprofesionalannya hanya karena dia masih belum mampu berdamai dengan kegagalannya meraih posisi assistant editor. Sementara di sisi lain, dia memberikan dirinya izin untuk bersikap kekanak-kanakan, setidaknya hingga Ava benar-benar mampu menerima fakta yang mustahil diubahnya.
To: ava@lemongrassasia.io
From: brama@lemongrassasia.io
Subject: New First Draft
Ava,
Thank you for sending the new draft. I'll make sure to read it carefully before giving you any feedback.
Kind regards,
Brama
Ava membaca isi surel tersebut dengan gelengan karena sejujurnya Brama tidak perlu mengiriminya surel tanpa substansi seperti yang baru saja diterimanya. Dia memutuskan untuk mengabaikan surel Brama.
Meraih noise cancelling headphone-nya, Ava memutar kembali rekaman percakapannya dengan Kastra Moga karena dia ingin memastikan tidak melewatkan sesuatu yang penting. Walau tahu dia tidak bisa mengubah draft yang sudah dikirimkannya ke Brama, Ava perlu mendengarkan lagi demi berjaga-jaga jika Brama memberikan catatan lain. Sejujurnya Ava ingin segera berpindah ke artikel lain supaya bisa 'meninggalkan' Kastra Moga dan Metis Patisserie. Ava tidak suka dengan perasaan terobsesi yang mulai merambatinya, sekalipun untuk alasan yang salah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Foolish Games
ChickLitSebagai Virgo sejati, hidup Auva Zavijava tidak pernah lepas dari daftar tujuan yang ingin dicapainya dalam hidup. Sejak SMP, tidak ada satu pun mimpi Ava yang gagal diraih. Dia selalu mendapatkan semua yang didambakannya. Ketika posisi assistant e...