“Ada mas Caka di depan.”
Ravania yang sedang memoles wajahnya dengan make up tipis langsung menoleh.
“Serius?”
“Iya, buruan sana. Gak enak sama mas Caka.”
Ravania mengecek kembali tasnya sebelum keluar menemui Caka. Benaknya bertanya-tanya hal apa yang membawa Caka datang ke kost nya pagi-pagi seperti ini.
“Mas Caka?” panggil Ravania begitu sampai di hadapan Caka yang sedang fokus mengamati ponsel.
“Eh? Sudah?”
“Mas Caka ngapain di sini?”
“Saya mau antar kamu kuliah,” katanya dengan tersenyum.
Ravania yang mendengarnya terkejut. “Dalam rangka apa nganter aku kuliah?”
“Saya mau simulasi jadi pasangan yang baik buat kamu.”
Ravania menggeleng pelan. “Jadi semalam mas Caka tanya jadwal kuliah aku buat antar jemput kayak gini?”
“Iya.”
Caka langsung menarik lengan Ravania agar masuk ke dalam mobilnya. Ia benar-benar merealisasikan perkataannya semalam.
“Kamu sudah sarapan?”
Ravania menggeleng. “Aku bangun kesiangan, jadi gak sempat sarapan.”
“Kebetulan banget, saya sengaja bawa toast buat kamu.”
Caka langsung memberikan kotak bekal berisi toast untuk Ravania.
“Ini mas Caka yang buat sendiri?”
“Bukan sih, chef saya yang buat. Meskipun punya usaha restoran, tapi saya gak bisa masak,” akunya dengan ringisan tak enak.
Ravania mengangguk. Toh bukan hal aneh jika laki-laki tak bisa memasak.
“Enak, makasih ya mas. Aku jadi ngerepotin begini.”
“Gak ngerepotin sama sekali. Justru saya senang bisa berguna buat kamu.”
~|Unpredictable Couple|~
“Ma, kalau aku tinggal di apartemen gimana? Mama setuju gak?”
“Kenapa mau tinggal di apartemen?”
Caka yang mendengar pertanyaan Mamanya mendadak bingung untuk menjawab. Jika ingin berkata jujur, ia merasa malu.
“Ya biar lebih mandiri aja.”
Yunita mengibaskan tangannya ke udara. “Yakin? Kalau mau mandiri harusnya dari dulu kamu udah tinggal pisah sama orang tua. Kenapa baru sekarang?”
Caka mendadak bimbang. Dan sepertinya kebimbangan Caka itu disadari oleh Yunita.
“Ngomong aja gak papa. Kalau alasan kamu logis, Mama gak akan ngelarang kamu tinggal di apartemen.”
“Aku mau beli apartemen di dekat kost perempuan yang aku suka. Biar bisa lebih dekat sama dia.”
“Jadi kamu serius waktu ngomong mau mulai cari WO semalam?”
“Mama kira aku bercanda?” dengus Caka dengan kesal.
“Siapa perempuan yang bisa buat kamu jatuh cinta? Orangnya gak neko-neko kan? Awas aja kalau kamu sampai suka sama perempuan yang gak baik-baik.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Unpredictable Couple
RomanceDi umur ke 26 tahun ini, Cakara Dewandaru atau yang kerap disapa Caka belum juga menemukan tambatan hatinya. Desakan perihal pernikahan selalu membuatnya lelah dan muak. Hingga suatu saat, ia berhasil menemukan seorang perempuan yang mampu menggeta...