Terhitung sudah 1 bulan lebih Caka menjalin kasih dengan Ravania. Selama itu pula, tak ada pertengkaran berarti yang membuat hubungan keduanya renggang, justru keduanya malah semakin dekat satu sama lain. Jika pun ada, pasti baik Caka ataupun Ravania akan menurunkan egonya masing-masing untuk meminta maaf terlebih dahulu.
Komunikasi yang terjalin di antara keduanya pun semakin intens. Meskipun terhalang jarak dan waktu, namun keduanya sama-sama akan saling menyempatkan waktu untuk bertukar kabar.
Sayangnya, beberapa hari ini Caka dibuat kebingungan sebab tak ada satupun pesan masuk dari Ravania. Bahkan pesannya hanya dibaca oleh gadis itu.
Tentu saja Caka khawatir terjadi hal yang tak mengenakkan pada Ravania. Bahkan ia berencana ingin menyusul kekasihnya itu ke Purwakarta untuk memastikan bahwa Ravania baik-baik saja.
Namun, sepertinya keinginan Caka tak akan terwujud sebab hari ini ia mendapatkan satu pesan dari Ravania yang menjawab pertanyaannya selama beberapa hari ini.
Ravania Sajani ❤️
Cari tau sendiri kesalahan mas Caka.
Jangan hubungi aku kalau belum nemu kesalahan mas Caka apa!Lagi-lagi, Caka dibuat berpikir keras akan pesan yang dikirimkan oleh Ravania. Sejujurnya, ia merasa tak memiliki kesalahan apapun. Tapi mengapa Ravania sepertinya marah padanya?
“Lo kenapa?”
Sepertinya wajah kebingungan Caka terlihat di mata Satria. Sepupunya itu memang peka akan perubahan setiap mimik ataupun gestur dari Caka.
Caka menggeleng pelan. “Gue gak tau kenapa Ravania tiba-tiba marah, terus dia nyuruh gue nyari tau kesalahan gue apa. Padahal gue gak ngerasa buat kesalahan apa-apa.”
Mendengar itu, Satria tertawa dalam hati. “Serius? Lo gak ngerasa punya salah apa-apa?”
Meskipun ragu, Caka mengangguk sebagai jawaban.
“Coba deh inget-inget lagi, siapa tau Lo gak sadar kalau ngelakuin kesalahan. Gak mungkin Ravania marah kalau Lo gak buat salah.”
Caka menopang dagunya dengan sebelah tangan. Tatapannya menerawang, mencoba mengingat hal apa yang memicu kemarahan Ravania. Namun nihil, ia sama sekali tak mengingat apapun.
“Ck. Gue gak ingat apa-apa. Lo emang tau kesalahan gue apa?” tanya Caka dengan tatapan menyelidik.
Satria yang ditatap seperti itu langsung gelagapan. “Ya mana gue tau, kan Lo sendiri yang buat kesalahan.”
“Percuma gue di sini, gak ngebantu sama sekali!”
“Sialan Lo!”
~|Unpredictable Couple|~
Hingga malam hari, Caka pun tak kunjung menemukan jawaban. Namun tangannya gatal ingin menghubungi Ravania.
Berulang kali ia mencoba menelpon Ravania dan mengirimkan puluhan pesan melalui WhatsApp. Tapi Ravania tak kunjung mengangkat telpon ataupun membalas pesannya.
Hal itu membuat Caka dilanda frustasi. Sungguh ia merasa tak memiliki kesalahan apapun pada Ravania. Jika seperti ini, Caka merasa perlu berbicara secara langsung dengan Ravania. Jika sampai besok Ravania belum juga mau menghubunginya, ia akan nekat pergi ke Purwakarta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unpredictable Couple
RomanceDi umur ke 26 tahun ini, Cakara Dewandaru atau yang kerap disapa Caka belum juga menemukan tambatan hatinya. Desakan perihal pernikahan selalu membuatnya lelah dan muak. Hingga suatu saat, ia berhasil menemukan seorang perempuan yang mampu menggeta...