10. Gila nya sandal jepit🌿

1.7K 172 13
                                    

Setelah pulang dari pemakaman diantar oleh Mila, Kira langsung membersihkan badannya yang sudah sangat gatal dan juga lengket. Pikiran Kira mulai kembali tenang dan dingin.

Gadis itu langsung turun ke bawah menuju ke dapur, membuka kulkas dan mencari cimory yogurtnya. Kira memang penggemar Cimory Yoghurt garis keras gays.

"Perasaan tadi pagi masih ada 3 deh. Kok ga ada sih?!" ucap Kira bermonolog.

"Ihhh anjir, gabisa nih gue kalo ga minum tuh cimory, awas aja yang minum. Gue sambelin entar,"

Kira memilih untuk pergi ke ruang keluarga, yang disana sudah ada semua keluarganya termasuk Raden.

"Buna, buna tau Cimory Rara di kulkas ga?" tanya Kira pada sang Buna.

Seseorang yang mendengar itupun terkejut, namun dengan cepat langsung menetralkan ekspresi wajahnya lagi. Bisa kena amuk dia nanti.

"Perasaan tadi pagi masih ada."

Naya yang mendengar itupun beralih menatap ke arah Kira.

"Ya Buna ga tau lah Kira. Buna bukan penjaga almari es ya." jawab Naya sedikit gemas dengan putrinya itu.

"Ihhh Buna, Rara beneran ini. Tenggorokan Rara rasanya pengen putus karena mati rasa, butuh Cimory Buna...." ucap Kira merajuk.

"Alayyy." Sahut Daniel, Zilka, dan Raden bersamaan.

Kira yang mendengar itupun menatap sinis ke arah mereka bertiga.

Naya melirik Kira kesal, "Yaudah beli sana."

"Uangnya mana atuh Buna. Mwehehe." ucap Kira sambil mengadahkan tangannya kearah Naya, tak lupa dengan senyum manisnya.

"Sini ayah kasih." sahut Kenzo berbaik hati.

Kira dengan senang hati langsung mendekat kearah Ayahnya. Mata Kira dibuat berbinar melihat uang yang diberikan oleh Kenzo. Tumben sekali borrr.

"Widihhh, beneran nihh yah?"

Soal duit mah Kira kesenangan.

"Iyaa, buat jajan 2 hari. Jangan boros-boros. Belajar hemat." balas Kenzo sambil tersenyum.

Cup

"Timaaciiii Ayahnya Rara. Sayang banyak-banyak." ucap Kira setelah memberi satu kecupan di pipi Kenzo.

"Yaudah, Kira ijin ke Supermarket depan. Udah mau mengpingsan. YUHUUU Cimory aku datangg."

Kira berucap penuh semangat, hendak melangkah pergi meninggalkan ruang utama keluarga.

"Woiii, lo mau ke Supermarket dengan modelan lo kayak begitu?" tanya Raden.

Kira menghentikan langkahnya, berbalik badan menatap kearah Raden.

"Yaiyalahh emang kenapa? Masalah buat lo?" sinisnya kepada Raden yang tengah asik memakan cemilan.

"Idihh, noh kaca dikamar gue besar. Liat penampilan lo, mimi peri aja lebih baik dari lo." ucap Raden sambil tersenyum mengejek kearah Kira.

Kira yang mendengar itupun sontak melototkan kedua matanya. Bisa-bisanya CECAN dibandingkan dengan mimi peri. HELOWWW BEDA JAUH KALIK.

"Gue ga peduli, dasar Megantropus lo!!" ucap Kira santai sambil melangkah pergi meninggalkan mereka semua yang sudah tertawa.

Berbeda dengan Raden yang menggerutu kesal.

"Anjirr, emang gue mirip Megantropus apa?" tanya nya pada diri sendiri.

"Mirip bang!" sahut Zilka dengan tawa nya.

"Emang lo tau Megantropus cill?"

"Ya taulah, manusia purba kan? Mirip tuh sama abang." Jawab Zilka santai.

DRAFENZO SHAQUILLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang