24. Kejadian di gedung tua🌿

1.3K 131 6
                                    

Suasana markas King Cobra kini sangat ramai, ditambah lagi dengan kedatangan Satria dan juga Daren.

"Wihh, tumben lo berdua baru dateng, mana bareng lagi. Kencan kan lo berdua." teriak Raden memekakkan pendengaran mereka yang mendengar.

"Lambe lo den, bikin kuping reflek lepas." sahut Dani.

Sang pelaku hanya menunjukkan cengiran lebarnya.

"Mata lo kencan. Gue tadi ngajar ngaji dulu di masjid." balas Daren dengan tampang sok nya. Satria yang mendengar itupun hanya memutar bola matanya malas.

"Gaya lo sok alim renn, solat aja masih selang seling soker!"

Daren mendelik sinis kearah Raden yang kini sedang memainkan game online di ponselnya.

"Iri?? Bilang cok..." ucapnya tak lupa dengan lirikan mata sinis.

Bugh

Bekas kotak susu ultramilk mendarat mulus di wajah Daren, membuat si empu mengaduh karena terkejut.

"RADENJING." teriaknya kesal.

"Dalem babi." balas Raden bernada santai.

Mereka semua dibuat tertawa dengan dengan tingkah mereka berdua.

"Gue tenggelemin juga lo di lapangan."

"Lah? Gimana caranya anjir." sahut Dani, cowo dengan tindik di telinganya.

"Ya dipendem lah." balasnya membuat mereka kembali tertawa.

"Dahlah, bisa gila gue liat mereka ribut."

"Ga ada abisnya buat lambung ngakak."

"Bener, nih alveolus gue ikut bergetar karena tertawa."

"Bangsat, kagak ada yang bener dah." Frustasi Satria, cowo itu memilih duduk didekat Abimanyu yang sedang asik dengan ponselnya.

"Oi bimm." sapanya berusaha mengalihkan pandangan Abimanyu dari ponselnya.

"Hm." balasnya tetap dengan pandangan pada ponselnya.

Satria yang memang memiliki kepribadian kepo yang sangat tinggi pun melirik kearah ponsel ditangan Abimanyu.

"ANJAI SI ABIM SUK-emmm" teriak Satria reflek karena terkejut dengan apa yang Abimanyu lihat sedari tadi.

Abimanyu membekap mulut Satria membuat teriakannya teredam. Mereka semua langsung menatap kearah Satria yang dibekap Abimanyu dan berusaha melepaskannya.

"Diem kalo mulut lo masih mau bicara lagi besok." Ancam Abimanyu dengan suara yang sangat pelan, hanya bisa didengar oleh Satria.

Tidak tahu saja, pendengaran Fenzo sangat tajam dan duduknya tidak terlalu jauh dari mereka berdua. Cowo itu menyunggingkan senyum tipisnya.

Satria mengangguk sebagai jawaban, memilih untuk diam karena bukan hanya mulutnya saja yang dibekap melainkan hidungnya juga.

"Hah huh Astagfirulloh. Hampir aja gue koid," ucap Satria dengan nafas yang masih terengah-engah.

Abimanyu menghiraukan tatapan semua anggota king cobra, memilih memainkan ponselnya lagi.

"Si Abim emang anjrit." umpatnya kesal.

"Napa lo sat?" tanya Daniel penasaran sekaligus mewakili mereka semua.

"Noh si Abim nonton bokep." jawabnya tanpa di filter, mereka semua sontak melototkan matanya, menatap Abimanyu dengan mata memicing curiga.

Abimanyu menatap Satria dengan pandangan tajam tak bersahabat. Jawaban Satria memang bohong, tapi ya bohongnya bukan yang menyesatkkannya seperti ini.

"Lo beneran mau patah tulang sat?" tanya Abimanyu seperti mengancam.

DRAFENZO SHAQUILLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang