Tepatnya pada jam 7 malam, suasana basecamp sudah sangat ramai oleh anggota inti dari King Cobra, Black wolferine dan Vagos.
Mereka sama-sama memakai pakaian serba hitam, tak lupa slayer guna menutupi wajah mereka agar tidak mudah dikenali. Pistol bahkan sudah ada tepat di pinggang mereka.
"Gimana?" tanya Fenzo memecahkan keheningan.
"Sekarang!" Perintah Biru membuat mereka semua berjalan menuju kearah motor masing-masing.
"Gue di belakang, lo sama Gio di depan." ucap Fenzo dan diangguki oleh keduanya.
"Lo siap ren?" tanya Fenzo
Daren yang mendengar itupun sontak menghela nafasnya gusar. "Insyaallah syurga." balasnya.
Fenzo mengangguk kemudian menaiki motor nya.
"JALAN!" teriaknya lantang.
Mereka semua pun langsung mengendarai kendaraan dengan kecepatan sedang. Biru dan Gio yang memang ada di depan berusaha untuk mencari jalan yang cepat menuju ke tempat tujuan.
Sedikitnya lampu penerangan hanya dibantu lampu sorot dari motor membuat mereka memelankan laju kecepatan motor mereka. Tidak hanya itu saja, jalanan yang mereka lewati ini berpasir dan banyak bebatuan kecil.
Gio menunjuk kearah kanan ketika berada di perempatan jalan kecil, tidak ada tanda-tanda ada orang selain mereka saja disana.
"Woii gii, ini bener kagak tempatnya?" teriak Satria.
Gio hanya mengacungkan jari jempol nya sebagai jawaban.
Fenzo yang memang ada di belakang hanya ngikut saja. Tatapan Fenzo bergerak kesana-kemari seperti mencari sesuatu, insting nya pasti tidak mungkin salah. Sedari tadi mereka memasuki jalur berpasir dan gelap ini, seperti ada seseorang yang memperhatikan mereka.
Fenzo kembali melajukan motornya mengikuti para anggota nya.
Setelah Fenzo dan yang lainnya menjauh, 2 orang berpakaian serba hitam dan juga memakai topeng di wajah mereka muncul bersamaan.
"Jalan yang benar." ucap salah satu nya.
"Insting dia bagus juga." sahut yang satunya.
"Kita ikutin mereka."
Mereka berdua langsung berlari mengikuti Fenzo dan yang lainnya secara diam-diam.
Gedung besar bewarna hitam tepat berada di depan mereka tak lupa juga dengan jejeran mobil hitam di depannya.
Anggota inti dari King Cobra, Black Wolferine dan Vagos sengaja meninggalkan motor nya sedikit jauh dari gedung tempat dimana berlian mereka dicuri. Dengan perlahan dan strategi yang sudah diatur, mereka mulai berpencar.
"Mulai renn." perintah Gio dan diangguki oleh Daren.
Daren dengan topi hitam tepat di kepalanya, tangannya menenteng sebuah tas berisi makanan. Berjalan secara perlahan menuju pintu utama gedung yang dijaga oleh 4 orang pria berbadan kekar.
"Selamat malam Om." sapaan sambutan dari Daren.
Keempat pria tersebut terlihat terkejut dengan kedatangan Daren yang sangat tiba-tiba.
"Siapa kau?" tanya salah satu pria dengan tindik di telinga kanannya.
"Saya ojek pengantar makanan, sesuai lokasi pemesanan ada di gedung ini Om." jelasnya dengan kaki yang sudah sedikit bergetar.
"Atas nama?"
"Bimo Om."
"Berikan pada saya, kau boleh pergi." sahut pria berambut keriting panjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
DRAFENZO SHAQUILLE
Novela JuvenilVote + follow yakk!!! Joss sakpolee pokoe 😎😎😎 Mampir kuyyy🙏🙏💙 Berbeda dengan Fenzo yang sangat menyukai hitam, sepi dan terkesan mistis. "Maaf." ucapnya lirih sambil melihat foto seseorang di kalung yang dipakainya. "kenapa lo pergi." "lo nin...