21. Tingkah Fenzo🌿

1.4K 135 4
                                    

Keadaan kantin yang tadinya ramai mendadak sepi karena pekikan seorang cowo dengan suara toa nya.

"PERHATIAN PERHATIAN!!"

Semua pandangan mata tertuju kearahnya, orang itu hanya menunjukkan senyum simpul nya karena melihat begitu banyak raut wajah kesal yang mereka perlihatkan, juga raut wajah penasaran.

"SELAMAT MAKAN SEMOGA SEHAT! AWIKWOK." Membuat mereka yang mendengar itupun dibuat jengkel dan kesal sendiri, ingin marah dan berkata kasar tapi mereka tahan karena tidak mau berurusan dengan orang itu.

Mereka semua masih memiliki otak yang sehat untuk tidak mencari masalah dengan orang tersebut.

"Anjir si Darentot emang cari emosi." Ucap Satria yang ikut kesal dengan teriakan tidak jelas Daren.

Ya, sudah dipastikan bahwa si biang kekesalan itu berasal dari salah satu anggota inti dari King Cobra, Daren. Dengan Raden dan Satria yang berjalan dibelakang sambil bersiul, dengan Fenzo juga Abimanyu yang hanya menggelengkan kepalanya saja berjalan bersisihan di depan.

Mana berani mereka membuat masalah dengan cowo berikat kepala merah itu. Salah satu anggota inti dari King Cobra, yang memang sangat dihindari. Jika sedang bercanda memang terlihat humble dan kalem, yang ditakuti ketika dia sudah diusik, kemarahan seorang Daren akan megerikan. Auranya akan berubah 180°, tidak seperti biasanya.

Mereka terus berjalan mencari tempat duduk yang masih kosong, mereka memang tidak mengklaim meja dan tempat duduk kantin hanya untuk anggota inti dari King Cobra saja.

Mereka cukup sadar diri, ini adalah sekolah tempatnya para siswa tanpa membeda-bedakan satu dengan yang lainnya bukan tongkrongan khusus untuk mereka.

Langkah kaki mereka terhenti di salah satu meja yang masih kosong.

"Woii satt, pesenin gihh. Gue steak ayam sama teajus sugar watu." Pinta Daren kepada Satria.

"Lo pikir ini resto hah? Goblok nya natural." Balas Raden kesal dengan mata mendelik sinis kearah Daren.

Yang ditatap hanya mampu menunjukkan deretan gigi nya.

"Lo pesen apa bos?"

"Mie" Balas Fenzo.

"Jangan mie terus." Abimanyu berujar membuat pandangan mereka semua tertuju kearahnya.

Tatapan Abimanyu menyiratkan sebuah peringatan, karena hampir seminggu ini Fenzo memakan Mie.

"Hm." Dehemam Fenzo tanpa ekspresi.

"Gue takut si Penjo sama si Abim punya hubungan cuii." Ucap Raden tiba-tiba.

"Ngerii cuaks."

Fenzo dan Abimanyu yang mendengar itupun langsung menatap tajam kearah Raden.

"Gue penggal pala lo." Ucapan Fenzo mampu membuat Raden dan Daren mengatupkan bibir nya.

Sedangkan Abimanyu memilih untuk diam, malas menanggapi ocehan mereka yang memang membuatnya ingin sekali membogem wajah mereka satu persatu.

"Jadi lo pada pesen apaan anjir?? Frustasott gue." Kesal Satria sambil mendudukkan dirinya paksa ke kursi.

"Sama in aja."

Balasan Fenzo barusan membuat Satria menghela nafasnya berat. Kekesalan nya kini sudah memuncak.

"Iyaa gue tau di sama in, tapi apaan anjir."

DRAFENZO SHAQUILLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang