39. Ara🌿

1.3K 116 5
                                    

Fera menepuk-nepuk kecil punggung tangan Kira. "Kam---"

"SIAPA DIA!?" ucap seorang pria paruh baya membuat perkataan Fera terhenti.

Pria dengan setelan jas hitam berdiri tegap dengan pandangan datar kearah mereka. Kedua alis matanya bertautan penuh tanya.

"Kembarannya Draf tante?" tanya Kira pelan. Tatapannya tak lepas dari pria berjas hitam itu.

Pria itu berjalan mendekat lalu mendudukkan dirinya tepat di depan Kira. Tatapan mata persis dengan iris mata Fenzo itu terus menatap Kira tanpa pengalihan. Sedangkan Kira yang ditatap hanya bisa diam dengan kepala menunduk, tatapannya itu lohhh dalem banged.

"Fenzo belum bisa pacaran," ucap pria itu tanpa mengalihkan pandangannya dari Kira. Kira mendongkak menatap manik mata hitam yang kini menatapnya datar.

"Maaf Kak sebelumnya, saya bukan pacar Draf. Saya--"

"Guru les Ara," potong Fenzo membuat Kira dan pria di depannya menatap kearahnya.

Fenzo menatap keduanya dengan alis mata terangkat sebelah.

"Saya tidak bicara dengan kamu," ucap pria itu menatap tajam Fenzo. Yang ditatap malah balik menatap sambil menyunggingkan senyum tipis.

Kira yang melihat interaksi keduanya pun mengerutkan keningnya heran, tatapan mereka berdua seolah memancarkan kebencian satu sama lain.

"Siapa kamu?"

Kira menatap pria itu, "Saya Kira, guru les nya, Ara." balas Kira sambil tersenyum.

"Harus apa gue!?!" batin Kira berteriak di dalam hati.

Pria itu menganggukkan kepalanya tanpa merubah raut wajahnya, "Sudah lulus?"

"Belum, saya masih kelas dua SMA." balas Kira seadanya.

"Kelas dua sudah cari pekerjaan? Orang tua kam--"

"Mas," tegur Fera membuat pria itu menatap kearah Fera dengan alis bertautan.

Kira yang mendengar itupun menarik bibirnya tersenyum tipis, "Ada apa dengan orang tua saya?"

"Jangan dengarkan ucapan suami saya, dia Daddy nya Fenzo, Delwyn." sahut Fera berusaha mengalihkan pembicaraan.

Kira yang mendengar itupun sempat terkejut, memilih untuk menundukkan kepalanya. "Salam kenal, Om!"

"Kamu yakin mau jadi guru les putri saya?"

Kira menatap Delwyn kemudian menganggukkan kepalanya pelan. Menatap Fenzo dan Fera bergantian.

"Saya bangga dan prihatin melihat kamu, anak muda yang harusnya dirumah menunggu orang tuanya pulang malah mencari pekerjaan." ucap Delwyn. Kira yang mendengar itupun lagi lagi dibuat tersenyum tipis, beginikah cara pikir pria dewasa di depannya ini?

Kira mendongkak menatap manik mata Delwyn tanpa rasa takut, "Sebelumnya saya minta maaf. Ga perlu prihatin, Om. Saya cuman jadi guru les, Ara. Dan saya sebagai anak muda SMA ini tidak mengharapkan bayaran dalam bentuk apapun." ucap Kira santai.

Delwyn dibuat terkekeh dengan balasan gadis itu, "Berani juga, apa kamu tidak diajarkan sopan san--"

"Mom, cukup!" ucap Fenzo dengan tangan terkepal erat disisi tubuhnya.

DRAFENZO SHAQUILLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang