luka 37

15 4 0
                                    

"Tidak mudah, bukan berarti tidak bisa. Jangan ambil hati ucapan orang yang meremehkan dan menjatuhkan, tapi buktikanlah bahwa ucapan mereka yang meragukanmu salah. Teruslah melangkah menggapai impianmu, mereka seperti itu mungkin merasa takut tersaingi olehmu."

Di depan pintu ruangan guru BK terdapat para wali murid dan juga murid bergantian masuk kedalam ruangan, Zuhra menatap mereka yang lagi duduk di bangku ruang tunggu.

Rasa irinya muncul melihat para murid yang di temani orang tua mereka.

"Zuhra mana orang tua lo?" tanya Lisa menghampiri Zuhra dan meninggalkan orang tuanya sebentar.

"Hmm, mama gua sibuk, jadi gua sendiri." jawab Zuhra menatap Lisa yang berdiri tepat didepannya.

"Zuhra Zhalyla"

Mendengarkan namanya disebut dia segera berdiri dan berpamitan kepada Lisa.

"Gua duluan ya." ujarnya dan berdiri didepan pintu serta mengetuk pintu ruangan sebelum membukanya.

"Jadi sudah ada pilihan kamu?" tanya sang guru menatap serius Zuhra.

Mendengarkan hal itu, Zuhra menarik panjang nafasnya dan mengeluarkannya perlahan.

"Sudah, saya mau ambil jurusan sastra di Universitas Riau, Bu." ujar Zuhra mengeluarkan isi hatinya.

"Apa kamu sudah tau, bahwa orang tua kamu tidak menyetujui ini?" tanya sang guru yang membuat tubuh Zuhra menegang.

"Apa kamu yakin? jika kamu lulus maka kamu harus mengambilnya agar sekolah tidak terkena blacklist dan adek-adek tingkat kamu tetap bisa masuk jalur SNBP." jelas sang guru yang tidak ingin sekolah kena imbas perbuatan siswinya.

"Saya yakin, saya tidak akan mengecewakan Ibu, saya tidak akan membuat sekolah terkena blacklist." jelas Zuhra dengan penuh keteguhan dan keyakinan.

"Saya percaya sama kamu, pegang kata-kata kamu. Sekarang silahkan tanda tangan kontrak dan jangan rusak kepercayaan saya, paham!" jelas sang guru memberikan selembar kertas yang berisikan beberapa aturan.

Zuhra melihat kertas tersebut dengan segera ia menanda tangani.

"Terimakasih, Bu." ujar Zuhra menyalami sang guru dan meninggalkan ruangan tersebut.

~~~~•~~~~

Jam menunjukkan pukul dua siang, para murid di dalam kelas 12 Mipa 1 sedang bergurau sembari menunggu guru BK masuk kelas.

"Siang anak-anak." sapa sang guru dan meletakkan tas serta bukunya ke atas meja guru.

"Siang, Bu!" jawab para murid serentak didalam kelas dan mulai duduk ditempat masing-masing.

"Hari ini kita akan berbincang mengenai kelanjutan studi kalian." jelas sang guru memberikan info-info mengenai jalur masuk perguruan tinggi negeri.

"Bu, persentase saya masuk Universitas Brawijaya dengan jurusan yang sudah saya bicarakan sama ibu kemarin di ruang Bk berapa?" tanya salah satu siswa mengungkapkan kegelisahan hatinya.

"Nanti kita bicarakan ya,"

"Oh ya, semoga kalian semua lulus masuk ke perguruan tinggi negeri yang kalian impikan. Ibu akan selalu mendoakan kalian." ujar sang guru memberikan semangat dan melihat satu persatu para muridnya.

"Terima kasih, kami sayang Ibu." sahut para murid didalam kelas serentak.

"Ibu, Zuhra izin istirahat di UKS, dia tadi sepertinya kurang sehat." ujar Lisa agar sahabatnya tidak dibuat alfa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 2 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Zuhra Dan Lukanya [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang