Didalam kamarnya, seorang gadis sedang mempelajari dan menghafal tutorial membuat menu minuman yang telah dikasih sahabatnya.
Satu jam sudah dirinya memahami dan menghafal cara membuat makanan dan minuman yang ada di kafe milik sahabatnya, dirinya sangat bersemangat hari ini.
"Yes, gua hafal. Tinggal praktek aja nanti!" sorak Zuhra melompat kegirangan diatas kasurnya.
Jam sudah menunjukan pukul tiga sore, dirinya bersiap-siap memakai kemeja putih dan rok hitam selutut. Zuhra mulai berdandan tipis dan menguncir rambutnya.
"Bibi, Zuhra pergi kerja ya." pamitnya memakai sepatu putih miliknya.
"Non, ini bekal buat makan malam!" teriak bi Mirna mengejar Zuhra yang sudah berada diatas motor.
"Makasih Bi." ucap Zuhra dan mengendarai motornya.
Setelah menghabiskan waktu beberapa menit, dirinya sampai ketempat tujuan. Matanya melihat sekeliling kafe yang berkonsep minimalis.
Aidelnet Coffee yaitu kafe yang mampu memikat hati para pembeli. Menunya yang unggul dengan rasa yang lezat membuat mood para pembeli membaik, suasananya yang santai dan tata ruang yang unik membuat para pembeli betah dan nyaman nongkrong di kafe ini.
Aidelnet Coffee diambil dari nama Adel dan bukan hanya itu, penamaan kafe ini juga memiliki makna gambaran aroma coffee yang menyebar luas di samudera. Aroma yang menyebar membuat siapapun yang menghirup wanginya akan merasa kedamaian dan ketentraman.
Kafe ini ramai setiap harinya dikarenakan menu yang memikat hati, Zuhra melihat sekeliling kafe terdapat para remaja yang sibuk bercanda tawa, orang dewasa yang fokus didepan laptop sembari menikmati setiap tegukan coffee miliknya dan masih banyak lagi.
"Zuhra." sapa Adel menepuk bahu kanan sahabatnya.
"Ini apron lo dipakai, setelah itu langsung ke coffee bar." ujar Adel memberikan apron dan mengantarkan Zuhra ke coffee bar.
Setelah selesai memakai apron, dua gadis cantik itu menuju coffee bar dan Zuhra menyapa beberapa karyawan disana.
"Guys, hari ini kita kedatangan karyawan baru, bimbing dia." ujar Adel dan pergi meninggalkan mereka bertiga.
"Hai, perkenalkan saya Zuhra Zhalyla, mohon bimbingannya." sapa Zuhra tersenyum manis kepada para karyawan.
"Hai, Zuhra." jawab mereka serentak dengan senyuman.
"Lo udah hafal cara buatnya?" tanya karyawan berwajah judes.
"Udah, tinggal praktek aja." jawab Zuhra dengan percaya diri.
Gadis itu mulai membuat menu yang simple lebih dulu, melihat kinerja Zuhra yang cukup baik, mereka semua memberi tepukan tangan.
"Good, kita bertiga bagi tugas, menu simple biar Zuhra yang membuatnya, kita berdua menu yang cukup ribet." ujar Xivella yang disetujui oleh Eldan dan Zuhra.
Mereka bertigapun fokus membuat pesanan, langit sore yang indah sudah berganti menjadi langit gelap diterangi rembulan dan juga bintang serta lampu warna warni yang membuat kafe itu semakin indah.
"Guys kita istirahat dulu, ayo makan bersama." ujar Eldan yang baru saja membersihkan meja coffee bar.
Mereka bertigapun istirahat dan memakan makanan masing-masing. Setelah selesai makan, mereka kembali bekerja melayani para pembeli hingga pukul sepuluh malam.
~~~~*~~~~
Malam hari ini terasa sangat berbeda bagi seorang gadis yang berdiam diri dikamarnya, badannya terasa sangatlah lelah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Zuhra Dan Lukanya [ON GOING]
Novela Juvenilkisah ini menceritakan seorang anak perempuan cantik dan baik hati, namun hidupnya penuh penderitaan anak perempuan yang jiwanya sudah mati, anak perempuan yang selalu dituntut sempurna, anak perempuan yang tidak tahu harus pulang kemana apa itu b...