•SATU•

219 11 0
                                    

Author hanya mengingatkan, untuk para readers tolong jangan lupa vote hatur tengcyu terimakasih😍😍

******



"AUBREYYY"

Aubrey menoleh ke arah suara, disana ada seorang gadis tengah lari ke arah nya.

"AUBREY"

"ZIA"

"AUBREY"

"ZIA"

Para siswa hanya melihat interaksi Aubrey dengan sahabat nya, mereka sudah terbiasa dengan teriakan teriakan cetar membahana dari keduanya.

"AUBREY"

"APA SAYANGKU" teriakan melengking dari Aubrey dan Zia membuat para siswa terkekeh.

"BARENG YAK KEKELAS NYA" lagi. Teriakan melengking itu membuat siapapun menutup telinga nya.

"IYA SAYANGKUH"

"BURUAN ANYING BENTAR LAGI BELL" teriak Aubrey, padahal jarak mereka hanya beberapa meter saja.

"IY-"

"WOY BERISIK" teriakan dari salah satu siswa membuat Aubrey dan Zia cekikikan, Aubrey memberikan postur tubuh seperti meminta maaf, siswa itu hanya mengangguk.


Kringgg

Bell berbunyi, Aubrey maupun Zia memasuki kelas lalu duduk di bangku milik mereka.

*****

Zia Pradipta, seorang gadis manis berumur 17 tahun. Zia merupakan sahabat sehidup semati nya Aubrey, lebay memang namun itu kenyataan nya. Zia dengan sifat nya yang absurd sangat cocok di padukan dengan Aubrey, Zia memiliki sifat yang lebay, manja, dan juga emosian.

Zia memiliki postur tubuh yang tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu pendek, jika di sandingkan dengan Aubrey. Gadis itu hanya memiliki tinggi, setinggi hidung Aubrey.

*

"Gimana kemaren abang lo?" tanya Zia.

"Biasa, ngamuk gara-gara boneka nya ada di kamar gue terus banyak lipstik nya" ujar Aubrey santai.

"Lipstik? Lo apain emang?" tanya Zia kepo.

"Gue liat bonekanya pucet banget buset, yauda karna gue baik jadi gue dandanin" ujar Aubrey santai membuat Zia melongo.

"Pantesan marah, adek nya se sengklek ini" ucap Zia pelan.

"OH IYA! Brey lo tau ga, omaygasss" ujar Zia lebay membuat Aubrey yang tengah melahap bakso menoleh ke arah nya.

"Apaan?" ucap Aubrey lalu melahap baksonya.

Zia mesem-mesem tak jelas, membuat Aubrey memandang nya heran.

"gajelas lo senyum-senyum, kerasukan kunti lo?" ujar Aubrey pedas membuat Zia melotot.

"Gue lagi seneng" ujar Zia.

"lo tau ga?" tanya Zia membuat Aubrey jengkel.

perfect girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang