•enam•

71 4 0
                                    

Say hallo para readers

****

Hahahahaha

"Huekk... Huekkk"

"seru kan? Naik lagi yuk" ajak Aubrey membuat Raffael menggeleng keras tak mau.

"ga, lo mau gue mati muda? Huek... Huek" Raffael kembali muntah membuat Aubrey tertawa, Raffael pikir gadis itu akan jijik ketika melihat nya muntah. Namun dugaan nya salah, gadis itu malah memijat tengkuk nya pelan.

"Udah?" tanya Aubrey saat Raffael berhenti muntah, Raffael mengangguk malu.

'ga gentle banget sih gue'

'gimana kalo Aubrey ilfeel? Huaaa malu banget bangsat' batin Raffael jangan lupakan raut wajah yang ber ubah-ubah membuat Aubrey mengeryit heran.

"lo sakit?" tanya Aubrey membuat lamunan Raffael buyar.

"Raffael?"

"H-hah? E-eh kenapa Brey?" tanya Raffael kaku membuat Aubrey mengeryit.

"Lo sakit? Kita pulang aja kalo lo sakit" ujar Aubrey membuat Raffael menggeleng kuat, enak saja. Dia sudah susah payah mengumpulkan niat nya untuk mengajak Aubrey keluar, masa pulang?

"Lo mau beli itu ga?" tanya Raffael menunjuk es krim.

"Boleh, rasa Vanilla ya" ujar Aubrey di angguki Raffael.

"gue beli dulu, lo tunggu disini" ujar Raffael lalu melenggang pergi, Aubrey duduk di bangku sembari menunggu Raffael membeli es krim untuk nya.

Aubrey menatapke arah sekitar, satu kata 'Ramai'. Ia melihat kesana kemari membuat gadis itu tertawa kecil ketika melihat seorang anak kecil tengah tertawa dengan kedua orang tua nya, ia jadi ingat kepada kedua orang tua nya. Andai saja mereka masih ada, mungkin Aubrey sedang tertawa sekarang.

"Brey.."

"Aubrey" sentak Raffael membuat lamunan Aubrey buyar, ia menatap Raffael yang tengah mengangkat sebelah alis nya.

"thanks" ujar Aubrey lalu memakan es krim itu dengan nikmat, berbeda dengan pria di sebelah nya. Bukannya memakan es krim nya, ia malah sibuk memperhatikan Aubrey, satu kata untuk gadis itu,, Cantik.

Aubrey yang merasa di perhatikan menoleh ke arah Raffael. "Kenapa?" tanya Aubrey membuat Raffael gelagapan sendiri.

"g-gapapa" ujar Raffael gugup lalu memakan es krim nya, sesekali curi curi pandang ke arah Aubrey.

Aubrey yang menyadari itu memandang balik ke arah Raffael, membuat pria itu gelagapan. Lihat saja, pipi pria itu sudah seperti kepiting rebus. Aubrey hanya menahan tawa nya agar tidak pecah.

"el? lo blushing?" pertanyaan bodoh itu keluar tiba tiba dari mulut Aubrey, membuat Raffael semakin malu.

"HAHAHAHA ANJING" ledek Aubrey, Aubrey biadap. Raffael semakin malu.

Kringg

Kringg

Suara ponsel Aubrey membuat Raffael menoleh, ia bertanya tanya siapa yang menelpon gadis itu malam malam begini? Apakah seorang pria? Memikirkan itu membuat Raffael menahan gejolak aneh di hati nya.

"hallo"

"Iya kenapa?"

"Ohh oke, nanti gue beli"

"hm bye"

perfect girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang