***
•
•
•
•
•
•
***
happy reading
****
"WOYY BREYY, SINII." Teriakan melengking dari Liam membuat atensi Aubrey teralihkan, dengan cepat Aubrey berjalan menghampiri Liam.
"Anjing, gayanya rapih bener, mau kencan ya mass?" ujar Aubrey kala melihat penampilan Liam yang tidak seperti biasanya.
"Ahahaha, kenapa? Gue ganteng ya? Ya emang sih, gue akuin kalo gue emang seganteng itu itu" jawab Liam dengan bangga.
"Kenapa mesti penampilan kaya gini sih Yam? Sumpah ini kaya bukan lo" ujar Aubrey sesaat berhenti tertawa.
"Yeuuu, ya gimana anying? Yakali gue mesti pake jas? Gue harus bikin ilfeel cewe yang di kenalin Raffael, emang anjing tu anak. Bisa-bisanya jual nama gue ke anak temen mama nya" ujar Liam menggebu. Memang, Liam sengaja mengajak Aubrey untuk menemani dirinya, dengan iming-iming akan di traktir, ingat dengan kejadian waktu di kelas? Ya, Liam meminta Aubrey untuk menemani dirinya.
Jika kalian ingin tahu, Raffael menjual nama Liam di hadapan ibu-ibu arisan mama nya, saat itu Raffael di jodoh-jodohkan oleh ibu-ibu teman mamanya, namun dengan ide cemerlang, dia menunjukkan foto milik Liam. Dan sengaja memperbagus citra Liam di hadapan ibu-ibu arisan dengan angan-angan supaya mereka berhenti menjodoh-jodohkan dirinya dengan anak mereka.
Memang harus kita akui, paras Liam tidak dapat di ragukan, Raffael saja terkadang minder dengan wajah Liam yang kelewat tampan, hanya saja sifat nya yang terlalu pecicilan.
"Eh? Itu cewenya ga sih? Anjir anjir Brey?! Gue mesti gimana? Apa gue harus pura-pura bisu? Atau buta? Atau gimana?" tolong siapapun bawa Liam pergi dari restoran ini.
Aubrey tertawa. "Gue nunggu disana, semangat bro. Gue yakin lo bisa" ujar Aubrey lalu berjalan meninggalkan Liam yang tengah prustasi.
Srek
"H-hai? Kamu Liam ya?" tanya gadis dengan surai pirang, dan ohh jangan lupakan baju berwarna merah dengan make up yang menor.
"Iya, lo wulan?" tanya Liam dengan ekspresi konyol nya.
"HAHAHAHA, kamu kok tau sih? Aku boleh duduk disini kan? Duh kok kamu lucu banget sih" Liam maupun pelanggan cafe terkejut mendengar tawa gadis itu, sungguh Liam ingin mati saja sekarang.
"Sebentar ya Liam, aku mau pesen dulu, kamu belum pesen kan?" tanya gadis menor itu, Liam menggeleng.
Tak lama memesan, mereka berbincang sebentar, namun percakapan mereka membuat Liam ingin menghilang saja.
"Liam aku ga ekspek kalo kamu ternyata selucu ini, liat deh penampilan kamu, lucu banget kan? Duh jadi pengen bawa pulang terus aku kunci di kamar" HELPP, Liam merinding.
KAMU SEDANG MEMBACA
perfect girl
RandomUDAH DI REVISI **** Aubrey Xaviera Atmaja nama yang sangat cantik, dan anggun. Namun berbalik banding dengan tingkah nya yang terbilang konyol. Aubrey memiliki paras bak dewi yunani, banyak yang mengatakan bahwa gadis itu adalah manusia sempurna. Na...