•dua puluh tiga•

32 0 0
                                    

Happy reading

*****

"Jujur Brey, maksud lo anak itu siapa? Perut lo kaga buncit ah, rata malah. Masa disitu ada kecebong sih? Kalo ada kecebong siapa dah?" tanya Zia, dengan jahil Aubrey menjawab.

"Kecebong Liam, yakan Yam?" tanya Aubrey mengedipkan satu matanya genit.

Seolah mengerti maksud Aubrey, Liam tertawa pelan. "Yoi, baik-baik disana sayang" ujar Liam mengelus perut rata milik Aubrey.

Sean, Raffael, dan juga Zia diam. Mereka masih mencerna kejadian tersebut, tak lama tawa Aubrey dan Liam menggelegar.

"Bercanda anjir ah, yakali gue hamil. Naudzubillah" ucap Aubrey semakin membuat mereka bingung.

"Tck, emang dasar nya goblok, Yam jelasin gue malez jelasin" ujar Aubrey lalu kembali meminum susu pisang di tangannya.

"Siapp sayang" jawab Liam.

"Gue sama Aubrey punya anak angkat-"

"HAH?!"

"Kita setuju buat urus berdua kit-"

"HAH?!!" lagi, mereka lagi-lagi berteriak kaget.

"Gue di panggil papa, Aubrey di panggil mama, jadi sekarang kita punya anak. Dia cewe nam-"

"HAH?!"

"WHAT THE FUCK?!"

"ANJING?!"

Lagi dan lagi, mereka mengumpat satu sama lain. "Jelasin yang bener anjing" ucap Raffael tersulut emosi.

"Jangan di potong mulu makanya anjing" umpat Liam kesal.

"Jelasin!" desak Raffael.

"jadi gue sama Aubrey punya anak-"

"TCK lama" kesal Raffael membuat Liam melotot kesal.

"Sayang..." rengek Liam ke arah Aubrey.

"Woy, jangan di potong mulu. Suami gue mau jelasin itu" ujar Aubrey santai membuat Liam dag dig dug serrr, Raffael? Jangan di tanya, kepalanya serasa mendidih.

"Jelasin, Liam!" desak Raffael lagi.

"Jangan di potong dulu makanya njing. Oke, gue sama Aubrey kemarin main di cafe ter-"

"KALIAN NGE DATE?!" Teriak Raffael tak terima.

"DIEM MONYET-"

perfect girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang