Rayan yang malang

10 1 0
                                    

Happy Reading Guys 🖤•••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading Guys 🖤
•••••



" Yauda motor gua sama lo aja dulu " ujar Aleiyza pada sosok pemuda yang berada di seberang telepon, Rayan.

" Trus lo kesekolah besok gimana? "

" Lo besok harus jemput gua sebelum ke sekolah "

" Pake motor lo? "

" Pake motor engkong lu "

" Hehehe, jam berapa besok za? "

" Terserah, asal jangan terlambat. Kalo terlambat awas lu "

" Oke oke aman "

" Sip "

Tut...

Setelah mematikan handphone miliknya lantas gadis itu melangkah dengan pelan memasuki area rumah milik keluarganya. Gadis itu dapat melihat bahwa semua lampu di dalam rumahnya sudah padam, pertanda art mungkin sudah tidur.

Tapi, pintu besar itu belum sepenuhnya terkunci. Terbukti dengan gadis itu yang ingin memasukkan kunci cadangan pada lubangnya tapi pintu itu tidak terkunci sama sekali yang membuat gadis itu masuk dengan cara mengendap ngendap.

Ia takut nantinya bi Asna melihat dirinya dengan keadaan wajah yang babak belur. Ia takut bi Asna akan memberitahukan kepada oma nya tentang keadaan gadis itu sekarang.

Ketika gadis itu ingin menaiki tangga untuk menuju kamarnya tiba tiba lampu yang tadinya padam seketika menyala, membuat gadis itu tersentak kaget di tempatnya dan mendengar langkah kaki mengarah tepat pada dirinya sekarang ini.

" Loh non baru sampai dari man-ASTAGA NON TUH MUKA KENAPA, SIAPA YANG BUAT ASTAGFIRULLAH. NON GA KENAPA KENAPA KAN? SAKIT GA NON? " cerca bi Asna dengan kagetnya ketika melihat wajah Aleiyza yang dipenuhi oleh lebam lebam kebiruan. 

" Awhss sakit bi, pedih tau ga " ujar aleiyza yang merasa sakit ketika bi Asna menyentuh wajahnya.

" Ya ampun non, bentar bibi bakalan obatin "

Ketika bi Asna akan mengambil kotak obat langsung ditahan oleh gadis itu dan mengatakan bahwa dia bisa mengobati dirinya sendiri. Dia juga tidak tega melihat bi Asna yang sepertinya menahan kantuknya.

Bi Asna awalnya menolak dan ingin membantu, tapi cucu dari majikannya ini sangatlah keras kepala yang mana membuat bi Asna akhirnya mengalah.

" Eumhh.. bi ada satu lagi? " ucap Aleiyza ragu dengan pandangan ke bawah kakinya.

" Apa non bilangin biar bibi bantu? "

" I-ituu.. "

" Bilang aja non gausa segan ahk "

" Bibi jangan bilangin sama Oma ya bi nanti jadi bahan pikiran Oma sama Opa nanti Papa aku juga bakalan tau nanti aku dimarahi sama mereka "

Bi Asna yang mendengar itu hanya bisa tersenyum dan mengusap lembut rambut hitam gadis itu " Tenang aja non bibi ga akan kasih tau kok, kamu aman "

ALPHAIROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang