***
Malam semakin larut, udara dingin berembus melewati celah jendela yang sengaja tak ditutup rapi, detik jam bergema nyaring dalam keheningan.
Biasanya Yeji membenci suasana seperti ini karena selalu mengingatkannya pada film horor---salah satu genre film yang sangat amat Yeji benci tapi menjadi genre film favoritnya Haje.
Tapi Yeji bahkan tak punya waktu memikirkan itu. Pikirannya penuh oleh engsel yang ia sentuh dalam lemari tadi. Yang setelah Yeji lihat kembali saat Haje sudah sepenuhnya pergi ternyata adalah kotak besi yang tertutup rapat.
Tadinya, Yeji mau membukanya. Rasa penasaran yang begitu tinggi dalam diri membuat Yeji nekat melakukan itu tanpa sepengetahuan Haje. Soalnya, Yeji yakin, kalau yang menaruh kotak besi itu pasti Haje. Karena memang mau siapa lagi? Mereka hanya tinggal berdua selama kurang lebih satu tahun ini.
Namun ternyata kotak itu tertutup rapat oleh gembok sehingga tak bisa ia buka. Setelah Yeji amati, ada simbol sidik jari yang terletak di gembok yang mengunci pintunya.
Kenapa mesti sidik jari? Apa memang sesuatu yang terdapat dalam kotak itu begitu penting hingga Haje sampai melalukan pengamanan seketat ini?
Atau mungkin cowok itu mengantisipasi Yeji membukanya kalau cewek itu menemukannya seperti sekarang?
Hela nafas panjang keluar dari belah bibir Yeji. Ia tak punya ide apapun untuk memecahkan masalah ini.
Bagaimana caranya membuka kotak itu tanpa sepengetahuan Haje kalau cara membukanya harus menggunakan sidik jari cowok itu? Rasanya nyaris mustahil.
Tak mau larut dalam kebingungan berkepanjangan, Yeji meraih ponselnya. Tanpa ragu mengetikan 'bagaimana cara membuka gembok sidik jari tanpa jarinya langsung' dengan cepat pada kolom pencarian.
Yeji memang tak punya ide apapun saat ini, tapi internet selalu punya. Makanya sekarang ia mengandalkan kecanggihan teknologi untuk membantunya keluar dari masalah.
Yeji ingin secepatnya tau apa kira-kira yang disembunyikan Haje dalam kotak besi itu.
Berbagai artikel muncul secepat kilat, Yeji dengan jeli membacanya satu persatu. Memperhatikan setiap penjelasan yang tertera seraya menimang mana yang kira-kira bisa ia praktekan.
Sudah sekitar 10 artikel yang Yeji baca saat cewek itu menghela nafas panjang sembari menyandarkan punggungnya pada headboard ranjang. Tak ada satupun yang sesuai dengan apa yang Yeji bisa lakukan. Kebanyakan malah saran ngawur yang hanya menghabiskan waktu.
Yeji harus bagaimana sekarang?
Dibanding kembali melakukan pencariannya di internet, cewek itu malah merebahkan dirinya. Mengatur posisi bantal agar bertumpuk hingga membuatnya menjadi setengah berbaring lalu memilih membuka channel youtube dari akun yang ia subscribe.
KAMU SEDANG MEMBACA
Get Marriage
FanficDiusianya yang menginjak angka 25, Giselle sudah tak asing lagi dengan pertanyaan, "Kapan nikah?" Kendati sudah ribuan kali orang-orang disekitarnya bahkan Maminya sendiri mengajukan pertanyaan itu, Giselle masih betah melajang. Dia seperti tidak te...