04. One and Only

3.7K 494 114
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Lo yakin mau nikah sama Jean, Cel?"

Pagi hari dengan cuaca cerah berawan. Seharusnya itu menjadi pagi yang indah untuk Giselle memulai hari, sayangnya dia keburu badmood dengan agenda hari ini.

Berada dalam salah satu ruangan dibutiknya, ditemani banyak teman-teman juga sepupu yang kini tengah mengukur tubuh untuk dress braidesmaid yang hendak dibuat nanti.

Sesuai kesepakatan terakhir pada pertemuan keluarga dadakan tiga minggu yang lalu. Mami, Ayah dan juga Bunda menyepakati kalau Giselle dan Jean akan dinikahkan satu bulan ke depan. Dan selama sebulan yang Giselle kira ia akan banyak menghabiskan waktu dengan Jean untuk kembali memulai pendekatan, nyatanya tidak terjadi.

Jean semakin sibuk menyelesaikan urusan dikantornya dibantu kak Jiya dan bang Dimas karena banyak agenda yang sudah direncanakan untuk sebulan ke depan terpaksa diubah jadwal bahkan dimajukan hingga katanya Jean menghadiri rapat nyaris setiap hari.

Mami dan Bunda bersama-sama membantu mencarikan gedung bahkan WO untuk pernikahan anak mereka sebab paham kalau Giselle akan kerepotan kalau mengurusnya sendirian.

Dan kini dalam rentang waktu 10 hari sebelum pernikahan di adakan, Giselle meminta agar gaun khusus braidesmaid dibuat dari rancangannya sendiri. Awalnya Mami dan Bunda sempat menolak, karena takut kalau Giselle akan kelelahan padahal dia punya jadwal yang padat. Tapi setelah ia memaksa, juga memberi pengertian kalau yang akan mengerjakan gaunnya adalah para pekerjanya, Mami dan Bunda akhirnya mengizinkan.

Walaupun tidak suka dengan Jean dan pernikahan ini, Giselle tetap ingin memiliki pesta pernikahan yang mewah sesuai dengan apa yang selama ini ia idam-idamkan.

Dan kini diberi pertanyaan seperti itu oleh Karina, Giselle hanya bisa menarik segaris senyum paksa. "Mau nolak pun gue gak bisa Rin," ucapnya.

Karina memandang Giselle dengan sendu.

"Terus perasaan lo gimana? Lo mau nikah tanpa cinta? Lagian abis pertemuan tiga minggu yang lalu itu, lo belum pernah ketemu lagi sama Jean, kan?"

"Mami bilang perasaan bisa muncul seiring waktu, kalau gue udah terbiasa sama Jean setiap hari, rasa cinta bisa muncul sendiri, Rin." Giselle menyandarkan punggungnya pada sofa. "Soal Jeandra.. hm iya sih gue belum ketemu sama dia lagi. Kata Bunda dia sibuk terus ngurusin jadwal di kantornya yang harus dirombak ulang. Padahal niatnya di kurun waktu sebulan yang Mami dan Ayah kasih, gue mau pdkt lagi sama Jeandra. Siapa tau nanti ada percikan rasa suka walaupun sedikit kan? Tapi yah.. dia keburu sibuk."

"Lo beneran yakin Cel? Kalo lo gak yakin biar gue bantu ngomong sama Mami lo deh!" Karina masih terus memaksa.

Sejujurnya begitu mendengar cerita Giselle soal dia yang akan dinikahkan dengan Jean sebulan ke depan, Karina sudah memiliki firasat yang buruk. Apalagi saat Giselle dengan wajah pasrahnya mengatakan kalau dia tidak diberi kesempatan untuk menolak hanya karena dia dan Jean sudah saling mengenal.

Get MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang